Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Megawati Tekankan Pentingnya Pemahaman Sejarah

Abdillah M Marzuqi
12/8/2025 20:08
Megawati Tekankan Pentingnya Pemahaman Sejarah
Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri(Dok.HO)

KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.

“Saya adalah salah satu warga Indonesia yang betul-betul sangat mencintai bangsa dan negara ini. Oleh sebab itu, maka mengapa saya mau untuk terus-menerus berbicara, mengenalkan kembali yang namanya pemimpin bangsa (para pejuang),” ungkapnya saat meresmikan Serambi Pancasila dan meluncurkan buku Naskah Sumber Arsip Dasar Negara Volume I: Masa Sidang Pertama BPUPK 29 Mei – 1 Juni 1945  di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (11/8).

Peluncuran buku itu disebut sebagai upaya menghidupkan kembali semangat pendiri bangsa melalui sumber sejarah otentik. Megawati berharap khususnya kepada para rektor yang hadir untuk senantiasa mensosialisasikan sejarah bangsa kepada generasi muda, khususnya mahasiswa, melalui naskah sumber asli yang diluncurkan BPIP bersama ANRI.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyatakan bahwa sejarah kelahiran, perumusan, dan pengesahan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta pandangan hidup bangsa merupakan satu kesatuan historis yang harus diabadikan dalam berbagai monumen bangsa.

“Mengingat, rangkaian peristiwa tersebut tidak saja menjadi bagian penting dari proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi juga memuat narasi gagasan dan perjuangan para pendiri bangsa yang dapat menginspirasi seluruh bangsa Indonesia, dari generasi ke generasi untuk selalu mengamalkan dan meneladani Pancasila,” ujarnya.

Yudian menjelaskan, Serambi Pancasila dan buku Naskah Sumber Arsip Dasar Negara bukan hanya menampilkan simbol atau kutipan para pendiri bangsa, tetapi menjadi medium yang mendekatkan masyarakat dengan semangat dan gagasan otentik para pendiri bangsa tentang Pancasila dan negara Indonesia.

“Naskah Sumber Arsip Dasar Negara hadir dengan temuan-temuan dokumen sejarah baru guna melengkapi berbagai literatur yang telah terbit. Selain salinan arsip ketik, buku tersebut juga memuat salinan arsip tulisan tangan yang berasal dari dua khazanah arsip primer, yaitu Arsip Mohammad Yamin koleksi khusus, dan arsip A.G. Pringgodigdo,” ujarnya.

Buku ini akan diterbitkan dalam tiga volume: Volume I (Masa Sidang Pertama BPUPK 29 Mei–1 Juni 1945), Volume II (Masa Reses dan Sidang Kedua BPUPK 10–17 Juli 1945), dan Volume III (Masa Sidang PPKI 18–22 Agustus 1945). Pembagian ini dimaksudkan untuk menggambarkan proses kelahiran, perumusan, dan pengesahan Pancasila secara utuh.

Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mego Pinandito menambahkan buku ini menjadi bagian dari seri naskah sumber ANRI yang berisi arsip-arsip statis autentik hasil analisis, kurasi, dan narasi, kali ini bekerja sama dengan BPIP.

“Buku ini menghadirkan dokumen-dokumen penting yang menjadi bagian dari proses historis perumusan dasar negara Indonesia. Dengan demikian, buku ini bukan hanya menjadi catatan sejarah, melainkan juga referensi akademik dan sumber pembelajaran bagi peneliti, mahasiswa, dan masyarakat umum,” ujarnya.

Mego menegaskan penguatan pemahaman terhadap Pancasila harus disertai pembacaan sumber-sumber sejarah yang valid, seperti arsip yang telah dilestarikan ANRI. Ia pun berharap buku "Naskah Sumber Dasar Negara" dapat memberikan manfaat luas bagi Masyarakat, agar nilai-nilai Pancasila tidak hanya diajarkan di ruang kelas, tetapi juga dihidupkan kembali melalui pengalaman langsung dalam melihat arsip sejarah yang berbicara sendiri. “Bagi generasi muda, ini akan menjadi pengalaman belajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga membentuk kesadaran dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia,” ucapnya. (M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya