Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

PM Israel Dituding Ingin Perpanjang Perang Gaza hingga Pemilu

Ferdian Ananda Majni
21/7/2025 12:05
PM Israel Dituding Ingin Perpanjang Perang Gaza hingga Pemilu
Aksi mendesak Banjamin Netanyahu mendungurkan diri dan mengembalikan sandera dari Gaza.(AFP)

MANTAN Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman menuding Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.

Lieberman menyatakan bahwa tujuan Israel untuk sepenuhnya melenyapkan Hamas merupakan hal yang tidak realistis.

Lieberman yang kini memimpin partai sayap kanan Yisrael Beiteinu menyampaikan kepada lembaga penyiaran publik Israel, KAN bahwa tekanan terhadap Netanyahu akan meningkat setelah para sandera dibebaskan dan perang usai. 

“Netanyahu ingin memperpanjang perang hingga pemilu,” kata Lieberman dalam pernyataan yang dikutip Senin (21/7).

Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci apakah yang dimaksud adalah pemilu yang dijadwalkan pada akhir masa jabatan Netanyahu Desember 2026 atau pemilu dini yang bisa berlangsung akhir 2025 atau awal 2026.

“Tidak mungkin melenyapkan Hamas tanpa terlebih dahulu mengembalikan semua sandera (di Gaza) sekaligus,” ujarnya.

Negosiasi Hamas-Israel

Sementara itu, proses negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel telah dimulai sejak 6 Juli di Doha, Qatar. Perundingan tersebut bertujuan mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Menurut sumber yang dekat dengan Hamas kepada Anadolu, kelompok tersebut telah menerima peta terbaru dari para mediator yang menunjukkan sebagian wilayah Gaza masih dikuasai Israel. Saat ini Hamas sedang melakukan konsultasi internal untuk menilai peta-peta tersebut.

Sejak konflik dimulai pada Oktober 2023, militer Israel dilaporkan telah menewaskan hampir 59.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Korban tewas sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak. 

Tidak layak huni

Serangan udara intensif membuat sebagian besar wilayah Gaza hancur total dan tidak lagi layak huni.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan kasus genosida yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresinya terhadap Jalur Gaza. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya