Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
MANTAN Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman menuding Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
Lieberman menyatakan bahwa tujuan Israel untuk sepenuhnya melenyapkan Hamas merupakan hal yang tidak realistis.
Lieberman yang kini memimpin partai sayap kanan Yisrael Beiteinu menyampaikan kepada lembaga penyiaran publik Israel, KAN bahwa tekanan terhadap Netanyahu akan meningkat setelah para sandera dibebaskan dan perang usai.
“Netanyahu ingin memperpanjang perang hingga pemilu,” kata Lieberman dalam pernyataan yang dikutip Senin (21/7).
Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci apakah yang dimaksud adalah pemilu yang dijadwalkan pada akhir masa jabatan Netanyahu Desember 2026 atau pemilu dini yang bisa berlangsung akhir 2025 atau awal 2026.
“Tidak mungkin melenyapkan Hamas tanpa terlebih dahulu mengembalikan semua sandera (di Gaza) sekaligus,” ujarnya.
Sementara itu, proses negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel telah dimulai sejak 6 Juli di Doha, Qatar. Perundingan tersebut bertujuan mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Menurut sumber yang dekat dengan Hamas kepada Anadolu, kelompok tersebut telah menerima peta terbaru dari para mediator yang menunjukkan sebagian wilayah Gaza masih dikuasai Israel. Saat ini Hamas sedang melakukan konsultasi internal untuk menilai peta-peta tersebut.
Sejak konflik dimulai pada Oktober 2023, militer Israel dilaporkan telah menewaskan hampir 59.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Korban tewas sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.
Serangan udara intensif membuat sebagian besar wilayah Gaza hancur total dan tidak lagi layak huni.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan kasus genosida yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresinya terhadap Jalur Gaza. (Fer/I-1)
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, telah meningkat menjadi hampir 1.000 orang sejak 27 Mei lalu.
SEDIKITNYA 18 warga Gaza, Palestina, tewas dalam 24 jam terakhir, yang membuat total korban jiwa akibat krisis kelaparan di wilayah tersebut menjadi 86 orang sejak Maret 2025.
SEDIKITNYA 73 orang dilaporkan tewas dan sekitar 150 lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel saat warga Gaza berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan pada Minggu (20/7).
Insiden berdarah ini terjadi saat truk-truk bantuan tiba di dua lokasi berbeda.
DERITA kelaparan yang melanda Jalur Gaza kian parah.
KELOMPOK Hamas menyambut baik kesepakatan internasional yang dicapai di Kolombia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
UNRWA yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina mendesak Israel supaya UNRWA segera diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Mantan PM Israel Ehud Plmert menyebut pembangunan Kota Kemanusiaan di GAza sebagai kamp konsentrasi.
PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
LAPORAN baru dari Israel menuduh Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang selama serangan 7 Oktober. Namun, seorang pejabat tinggi PBB membantahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved