Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PADA Jumat (18/7) dini hari, sekelompok pemukim Israel membantai ratusan domba dan memukul serta mencuri beberapa domba lain di al-Miteh, Lembah Yordan, Tepi Barat yang diduduki.
Serangan tersebut memaksa dua keluarga Palestina mengungsi dari rumah mereka dan pindah ke al-Auja, dekat kota Yerikho.
Insiden ini merupakan bagian dari pola kekerasan pemukim yang semakin meningkat dengan menargetkan komunitas Badui. Tujuannya mengusir mereka dari tanah yang diincar oleh pemukim Israel.
Para pemukim sering menyerang ternak sebagai cara untuk menghancurkan mata pencaharian keluarga Palestina dan memfasilitasi perampasan tanah mereka.
Mahmoud Kaabneh, salah satu penduduk yang terpaksa mengungsi, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa pada Kamis malam, para pemukim menyerang rumah saudaranya, Salem, dan mencoba mencuri keledai.
Ketika keluarga tersebut turun tangan untuk menghentikan mereka, lebih banyak pemukim datang dan mulai menyerang rumah Salem dan sepupunya, Suleiman, beserta keluarga mereka.
Para pemukim kemudian membuka kandang domba dan mencuri sekitar 350 domba. Warga segera berkumpul untuk mencoba menyelamatkan ternak-ternak tersebut.
"Tentara Israel hadir bersama para pemukim dan tidak melakukan apa pun," kata Kaabneh. "Namun ketika penduduk mencoba menyelamatkan ternak, tentara justru menyerang warga Palestina dan mengejar kami. Mereka menangkap 20 orang dan memukuli mereka dengan kejam selama empat jam."
Pada dini hari, penduduk terus mencari domba mereka dan menemukan bahwa para pemukim telah membantai puluhan domba. "Lebih dari 100 domba dibunuh. Beberapa dibantai dengan pisau. Yang lain dipukuli hingga mati dan banyak yang mengalami luka parah. Beberapa di antaranya dicuri," kata Kaabneh.
Menurut penduduk setempat, serangan pemukim hampir terjadi setiap hari di daerah tersebut. Akan tetapi, serangan terbaru ini termasuk yang paling brutal, sehingga menebarkan ketakutan di antara keluarga Badui. (I-2)
PNC akan terdiri dari 350 anggota, dua pertiga di antaranya mewakili tanah air, dan sepertiga lainnya mewakili warga yang tinggal di luar negeri dan diaspora.
BENTROKAN bersenjata antara kelompok minoritas Druze dengan suku Badui di Suwayda, Suriah selatan, telah berhenti. Demikian menurut Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah.
Israel dan Suriah sepakat melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki merangkap Utusan Khusus untuk Suriah, Thomas Barrack.
PAUS Leo XIV kembali menyerukan penghentian segera kekerasan di Jalur Gaza.
PADA Rabu (16/7) malam, Sham Hassoun, pemuda berusia 21 tahun asal Majdal Shams, nekat menyeberangi pagar perbatasan Israel-Suriah menuju desa Hader di Suriah selatan.
Tidak hanya muslim, warga Kristen di wilayah Tepi Barat, Palestina, itu juga merasakan pedihnya penjajahan Israel.
Teranyar, seorang pria Palestina-AS, Saif al-Din Kamil Abdul Karim Musalat, tewas dalam serangan pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah menetralisasi seorang pria bersenjata yang disebut berusaha menyerang tentara Israel dengan pisau dan mencoba merampas senjata mereka.
BEBERAPA negara menyuarakan kemarahan mereka setelah pasukan Israel melepaskan tembakan peringatan ke arah delegasi diplomat asing yang melakukan kunjungan ke Tepi Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved