Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Putin Siap Bertemu Trump, Puji Sebagai 'Pria Pemberani'

Khoerun Nadif Rahmat
28/6/2025 13:29
Putin Siap Bertemu Trump, Puji Sebagai 'Pria Pemberani'
Presiden AS Donald Trump(AFP)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina. Putin menyebut Trump sebagai 'pria pemberani' dan menyatakan Rusia siap mempersiapkan pertemuan tersebut.

Putin menegaskan, putaran ketiga pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina sedang dalam tahap penjadwalan. 

Meski kedua negara telah menyerahkan dokumen yang disebutnya 'saling bertolak belakang', Putin menyebut hal itu sebagai dinamika wajar dalam proses diplomasi.

"Kami tengah mencari cara agar posisi kedua belah pihak bisa lebih mendekat," ujar Putin dikutip dari Anadolu Agency.

Di hadapan wartawan, Putin juga menyampaikan bahwa Rusia telah menyerahkan lebih dari 6.000 tahanan perang asal Ukraina dan siap menyerahkan sekitar 3.000 lainnya, sambil menunggu keputusan dari pihak Kyiv.

Mengenai hubungan bilateral dengan Washington, Putin mengklaim ada tanda-tanda awal stabilisasi. Ia menilai dunia usaha Amerika menunjukkan ketertarikan untuk kembali masuk ke pasar Rusia.

"Pertemuan dengan Trump sepenuhnya mungkin terjadi. Kami dengan senang hati akan mempersiapkannya," katanya. 

"Dia adalah pria pemberani, itu jelas."

Dalam kesempatan yang sama, Putin memaparkan anggaran pertahanan Rusia yang tahun ini mencapai sekitar US$171 miliar atau sekitar Rp?2.776 kuadriliun.

Ia menekankan, alokasi dana besar tersebut ditujukan untuk memastikan berakhirnya operasi militer di Ukraina dengan hasil yang dinilai menguntungkan bagi Rusia, bukan untuk mengancam negara-negara Eropa.

Putin juga mengisyaratkan kemungkinan pengurangan anggaran militer dalam tiga tahun ke depan. Ia mengkritik kebijakan Eropa yang justru memilih meningkatkan belanja pertahanan.

Menanggapi tudingan Barat terkait agresi Rusia, Putin kembali menuding negara-negara Barat sebagai pihak yang bertindak provokatif sejak revolusi Ukraina 2014.

"Mereka mendalangi kudeta, membiayainya, lalu menuduh Rusia agresif. Mereka pikir kami bodoh, atau justru mereka yang bodoh?" sindirnya. (Ndf/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya