Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Trump Ancam Serang Iran lagi jika Lanjutkan Program Nuklir

Khoerun Nadif Rahmat
28/6/2025 12:49
Trump Ancam Serang Iran lagi jika Lanjutkan Program Nuklir
Donald Trump dan Ali Khamenei.(Dok Al-Jazeera)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menegaskan sikap kerasnya terhadap Iran saat konferensi pers di Gedung Putih pada Jumat (28/6). Saat ditanya apakah AS akan melakukan serangan tambahan jika Iran kembali mengaktifkan program nuklirnya, Trump membenarkannya. 

"Tentu saja, tanpa ragu," tegas Trump. Ia juga mendesak agar Badan Energi Atom Internasional (IAEA) diizinkan melakukan inspeksi langsung ke situs-situs nuklir Iran. 

Namun, langkah itu tampaknya bakal menemui jalan buntu. Parlemen Iran baru saja meloloskan undang-undang yang menangguhkan kerja sama dengan IAEA sebagai reaksi atas serangan udara AS.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menolak permintaan kunjungan inspektur IAEA dan menuding lembaga tersebut memiliki niat tersembunyi.

"Desakan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi untuk memeriksa situs yang dibom atas nama perlindungan adalah tidak masuk akal dan mungkin bermotif jahat," ujar Araghchi melalui media sosial X.

Grossi sebelumnya menegaskan bahwa memulihkan akses IAEA ke fasilitas nuklir Iran menjadi prioritas utama, apalagi sejak serangan Israel ke Iran dimulai pada 13 Juni lalu, belum ada satu pun inspeksi yang dilakukan.

Israel Siaga Perang

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz juga memperingatkan bahwa negaranya tetap dalam kesiagaan tinggi menghadapi potensi ancaman baru dari Iran.

Katz menginstruksikan militer Israel untuk menyiapkan rencana aksi menyeluruh. Rencana tersebut mencakup menjaga superioritas udara, mencegah kemajuan program nuklir dan produksi misil Iran, serta merespons segala bentuk dukungan Teheran terhadap kelompok-kelompok yang dianggap teroris oleh Israel.

Dalam pernyataannya sehari sebelumnya, Katz bahkan mengungkapkan bahwa Israel sempat berencana mengeliminasi Khamenei tanpa harus menunggu izin dari Amerika Serikat. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya