Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Israel Vs Iran, Inggris Kirim Jet Tempur ke Timur Tengah

Wisnu Arto Subari
15/6/2025 22:43
Israel Vs Iran, Inggris Kirim Jet Tempur ke Timur Tengah
Israel vs Iran.(Dok Al-Jazeera)

INGGRIS sedang memindahkan jet tempur dan perangkat keras militer lain ke Timur Tengah. Alasannya, untuk memberikan dukungan darurat. 

Perdana Menteri Keir Starmer memberi pengarahan hal itu kepada wartawan saat ia terbang ke pertemuan puncak G7 para pemimpin negara demokrasi terkaya di dunia. Ia juga mengatakan bahwa fokus diplomasinya di pertemuan puncak tersebut, yang akan berlangsung di Kanada, yaitu memberikan tekanan pada Israel dan Iran agar meredam serangan mereka satu sama lain.

"Kami memang memiliki kekhawatiran lama tentang program nuklir yang dimiliki Iran. Kami mengakui hak Israel untuk membela diri. Namun, saya benar-benar yakin bahwa ini perlu diredakan," katanya.

Bagi rakyat Inggris, ia memperingatkan, "Anda sudah dapat melihat dampaknya pada ekonomi dan harga minyak." Harga grosir minyak telah melonjak sejak Israel melancarkan serangan udara terhadap Iran dan kemudian pembalasan Teheran.

Starmer menolak untuk menjelaskan lokasi jet tempur Typhoon Inggris akan dikerahkan dan ditempatkan dengan alasan keamanan.

Iran ancam Inggris

Iran mengancam akan menyerang pangkalan-pangkalan Inggris jika Inggris terlibat. Tidak seperti AS, Inggris belum membantu Israel menembak jatuh pesawat nirawak atau rudal Iran.

Persiapan untuk menambah sumber daya militer Inggris di Timur Tengah dimulai pada Jumat (13/6) pagi. Pesawat pengisian bahan bakar dikerahkan dan jet tempur cepat sedang dalam perjalanan, menurut informasi yang diperoleh ITV News.

Inggris telah menempatkan jet tempur RAF di wilayah tersebut sebagai bagian dari kontribusinya dalam Operasi Shader.

Starmer mengatakan bahwa ia melakukan percakapan telepon dengan Presiden Prancis Macron, Kanselir Jerman Merz, pemimpin Saudi Mohammed Bin Salman, Presiden Amerika Trump, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Perdana menteri Inggris mengatakan bahwa tingkat kekhawatiran di antara para pemimpin dunia, terutama mereka yang berada di Timur Tengah, tentang konflik tersebut sangat tinggi.

Ia secara khusus menyoroti percakapannya dengan pemimpin Saudi tersebut dalam konteks tersebut. Ia mengatakan bahwa panggilan teleponnya dengan Presiden Trump ialah tentang meredakan ketegangan antara Israel dan Iran. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya