Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penggerebekan ICE Sulut Kecemasan, Wali Kota Desak Trump Hentikan Operasi

Khoerun Nadif Rahmat
12/6/2025 12:38
Penggerebekan ICE Sulut Kecemasan, Wali Kota Desak Trump Hentikan Operasi
Demonstrasi menentang ICE di Los Angeles, AS.(Dok Al-Jazeera)

AKSI penggerebekan imigrasi oleh otoritas federal di berbagai titik di Los Angeles, Amerika Serikat, telah menyulut kecemasan luas di kalangan warga imigran. 

Para wali kota di wilayah LA menyerukan kepada pemerintahan Donald Trump agar menghentikan tindakan keras terhadap imigran ilegal yang dinilai memicu kepanikan dan memanaskan situasi keamanan.

Sejak akhir pekan lalu, petugas ICE dilaporkan melakukan penggerebekan di lokasi-lokasi tak terduga, dari toko bangunan, tempat pencucian mobil, hingga gereja dan pusat kebugaran. Serangkaian aksi itu memicu gelombang protes yang terus meluas ke kota-kota lain seperti New York dan Chicago.

Menciptakan rasa takut

Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengecam keras pendekatan yang digunakan otoritas federal. "Menyerbu tempat kerja dan memisahkan keluarga bukan cara menjaga keamanan. Ini menciptakan rasa takut," ujar Bass dikutip dari Financial Review.

Salah satu peristiwa paling mencolok terjadi di La Puente, LA timur, saat konvoi kendaraan ICE menyerbu sebuah tempat cuci mobil. Seorang saksi, Briana Ramirez, menggambarkan kejadian itu seperti adegan film aksi. 

"Orang-orang berlarian. Ada yang diseret keluar dari bagasi mobil," ujarnya.

Wali kota terkena peluru

Sementara itu, Wali Kota El Monte, Jessica Ancona, turut menjadi korban kekerasan saat penggerebekan terjadi di wilayahnya. Ia mengaku terkena peluru karet dan meminta pemerintah menghentikan tindakan menyerang warga yang sedang bekerja.

Di tengah protes yang meluas, Presiden Trump telah mengerahkan ribuan pasukan Garda Nasional dan Marinir ke Los Angeles, tanpa persetujuan Gubernur Gavin Newsom. 

Ancaman terhadap demokrasi

Newsom menilai langkah tersebut sebagai ancaman serius terhadap demokrasi. "Momen yang kami takutkan selama ini akhirnya datang," katanya.

Trump, melalui media sosial Truth Social, justru mengeklaim bahwa keputusannya menyelamatkan kota. "Tanpa pasukan kita, Los Angeles sudah habis terbakar," tulisnya.

Untuk meredam situasi, Wali Kota Bass memberlakukan jam malam pukul 20.00 hingga 06.00. Ketegangan di pusat kota kini mereda, tetapu jejak kerusakan masih terlihat di berbagai sudut.

Polisi mencatat hampir 400 penangkapan dan sembilan petugas mengalami luka, sebagian besar ringan. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya