Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Demo Tolak Kebijakan Imigrasi Donald Trump Meluas, Washington DC Memanas

Dhika Kusuma Winata
12/6/2025 07:37
Demo Tolak Kebijakan Imigrasi Donald Trump Meluas, Washington DC Memanas
Kerusuhan di Los Angeles, Amerika Serikat(Antara/Xinhua)

Gelombang unjuk rasa menentang razia imigrasi terus menyebar ke sejumlah kota besar di Amerika Serikat. Unjuk rasa yang semula berpusat di Los Angeles, California, kini mulai terlihat di berbagai kota lain, termasuk Austin, Washington DC, San Francisco, Boston, Philadelphia, Denver, Dallas, dan New York. 

Menurut laporan CBS, sekitar 50 orang di Seattle berkumpul di depan pengadilan imigrasi di pusat kota membawa spanduk bertuliskan menolak kebijakan deportasi dan meminta lembaga federal imigrasi (ICE) dibubarkan. Demonstran meneriakkan yel-yel diiringi tabuhan drum. Aksi yang semula berlangsung damai akhirnya memanas.

Kelompok mahasiswa Students for a Democratic Society dari Universitas Washington menyatakan kehadiran mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap para demonstran di Los Angeles. Para aktivis juga tengah menyiapkan gelombang demonstrasi yang lebih besar akhir pekan ini, di antaranya aksi nasional bertajuk No Kings yang dijadwalkan bertepatan dengan parade militer yang direncanakan Presiden Trump di Washington.

Di tengah sorotan tajam terhadap kebijakan imigrasi, pemerintah federal menegaskan akan tetap menjalankan razia dan deportasi.

“ICE akan terus menegakkan hukum,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem lewat unggahan di media sosial.

Sementara itu, di Texas, Gubernur Greg Abbott dari Partai Republik menyatakan Garda Nasional akan dikerahkan ke sejumlah titik untuk menjaga ketertiban. Beberapa personel diketahui telah ditempatkan di San Antonio.

Di Washington, sejumlah serikat pekerja bergabung dalam aksi protes untuk menuntut pembebasan aktivis dan menentang razia massal. Aksi tersebut melintasi gedung Departemen Kehakiman dan turut diikuti oleh anggota Kongres dari Partai Demokrat, Pramila Jayapal.

Di San Francisco, ratusan orang turun ke jalan di Distrik Mission melanjutkan aksi yang telah berlangsung. Menurut laporan CBS, sebanyak 154 orang ditangkap polisi.

Polisi menyebut unjuk rasa pada hari berikutnya berlangsung relatif damai, meski beberapa orang kembali diamankan atas dugaan vandalisme dan pelanggaran hukum lainnya.

Wali Kota San Francisco, Daniel Lurie, menegaskan komitmennya dalam melindungi hak warga untuk menyampaikan pendapat.

“Kami akan selalu membela hak warga untuk berdemo, tetapi kota ini tidak akan pernah menoleransi tindakan kekerasan dan perusakan,” tegas dia. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya