Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
ENAM warga Palestina tewas dan sejumlah lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel dalam insiden mematikan terbaru di dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan, menurut Badan Pertahanan Sipil yang dikelola Hamas.
Menurut juru bicara badan tersebut, penembakan terjadi pada Sabtu pagi saat orang-orang berkumpul untuk mengambil bantuan makanan. Laporan yang mengutip saksi mata menyebutkan pasukan Israel melepaskan tembakan ketika orang-orang mencoba mendekat ke lokasi distribusi.
Militer Israel mengatakan mereka melepaskan tembakan peringatan terhadap individu yang mendekati mereka dengan cara yang dianggap mengancam.
Yayasan Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF), yang didukung AS dan Israel dan mengelola pusat distribusi, menyatakan menghentikan sementara operasinya guna mengatasi kepadatan dan meningkatkan keamanan. Namun, warga tetap berkumpul hampir setiap hari di sebuah bundaran yang berada di tepi zona militer Israel, yang harus mereka lewati untuk mencapai lokasi bantuan.
Dalam pernyataannya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan mereka telah memperingatkan warga Gaza bahwa area tersebut merupakan zona pertempuran aktif pada malam hari. GHF menyebut tidak dapat mendistribusikan bantuan pada Sabtu karena adanya ancaman langsung dari Hamas. Hamas membatah klaim tersebut.
Apa pun penyebabnya, insiden baru ini hampir pasti akan memperkuat kritik internasional terhadap model distribusi bantuan yang baru ini.
PBB menegaskan sistem ini membahayakan warga Palestina dan tidak menyediakan cukup makanan dan obat-obatan untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.
Juru bicara Pertahanan Sipil, Mahmoud Basal, juga menyatakan setidaknya 15 orang tewas akibat serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kota Gaza, dengan laporan beberapa korban masih terjebak di bawah reruntuhan.
Militer Israel menyebut serangan tersebut menewaskan pemimpin kelompok militan Palestina yang dikenal sebagai Brigade Mujahidin.
Israel menuduh kelompok tersebut terlibat dalam pembunuhan dan penculikan sejumlah korban dalam serangan lintas batas yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, termasuk seorang warga negara Thailand bernama Nattapong Pinta. Jenazahnya ditemukan di daerah Rafah, Gaza selatan, dalam operasi khusus pada Jumat.
Israel baru-baru ini mulai mengizinkan masuknya bantuan terbatas ke Gaza setelah blokade selama tiga bulan, dengan mendahulukan distribusi melalui GHF. Namun, yayasan ini telah menuai banyak kontroversi.
Petugas medis dan otoritas kesehatan lokal melaporkan lebih dari 60 warga Palestina tewas ditembak selama tiga hari tak lama setelah operasi distribusi dimulai. Banyak saksi menyalahkan tentara Israel atas penembakan tersebut.
Militer Israel menyatakan mereka hanya melepaskan tembakan peringatan pada dua hari pertama dan menembak dekat dengan warga Palestina yang dianggap mencurigakan pada hari ketiga, serta menambahkan pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut.
Pusat distribusi tersebut merupakan satu dari empat yang dioperasikan GHF di Gaza. Sistem bantuan baru ini bertujuan untuk mengesampingkan peran PBB, yang dituduh Israel gagal mencegah Hamas menyalahgunakan bantuan untuk para pejuangnya.
PBB membantah tuduhan itu. PBB menyatakan mereka dapat mempertanggungjawabkan seluruh bantuan yang didistribusikan dan menilai sistem GHF tidak dapat dijalankan serta tidak etis.
Sudah hampir 20 bulan sejak Israel melancarkan kampanye militer di Gaza sebagai respons atas serangan lintas batas oleh Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 251 lainnya. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 54.677 orang telah tewas di wilayah tersebut selama perang berlangsung. (BBC/Z-2)
DERITA kelaparan yang melanda Jalur Gaza kian parah.
SEORANG bayi berusia 35 hari meninggal akibat kelaparan di RS al-Shifa, Gaza, di tengah blokade Israel.
DUTA Besar Amerika Serikat untuk Israel, Mike Huckabee, meminta Israel bertanggung jawab karena telah menyerang sebuah gereja Katolik bersejarah di wilayah Taybeh, Palestina.
KELOMPOK Hamas menyambut baik kesepakatan internasional yang dicapai di Kolombia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
UNRWA yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina mendesak Israel supaya UNRWA segera diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
PNC akan terdiri dari 350 anggota, dua pertiga di antaranya mewakili tanah air, dan sepertiga lainnya mewakili warga yang tinggal di luar negeri dan diaspora.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved