Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas. Hamas menganggap kebijakan tersebut sebagai bukti dari niat Israel menciptakan kekacauan di Gaza.
"Tentara pendudukan Israel mempersenjatai geng-geng kriminal di Jalur Gaza dengan tujuan menciptakan keadaan tidak aman dan kekacauan sosial," kata Hamas dalam suatu pernyataan resmi.
Salah satu milisi yang disebut menerima senjata dari Israel adalah kelompok yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab, yang menguasai wilayah di Rafah bagian timur.
Abu Shabab diketahui pernah mengunggah foto dirinya memegang senapan AK-47 dengan latar belakang kendaraan PBB. Meskipun ia membantah menerima senjata dari Israel, Hamas mengecapnya sebagai pengkhianat.
"Kami berjanji di hadapan Tuhan untuk terus menghadapi sarang penjahat itu dan gengnya, tidak peduli berapa pun pengorbanan yang kami buat," kata Hamas, Kamis (5/6).
Menurut dua pejabat yang berbicara kepada CNN, kebijakan itu dilaksanakan oleh Netanyahu tanpa melalui persetujuan kabinet keamanan, yakni forum resmi yang biasa digunakan untuk pengambilan keputusan strategis.
Beberapa mitra koalisi sayap kanan dalam pemerintahannya diperkirakan menolak keras kebijakan ini jika dibawa ke forum resmi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membela kebijakan yang dijalankan secara diam-diam itu. Dalam video yang diunggah di media sosial pada Kamis (5/6), Netanyahu menyatakan bahwa Israel mengaktifkan klan di Gaza yang menentang Hamas dan menegaskan bahwa tindakan tersebut diambil atas saran dari elemen keamanan.
Langkah kontroversial itu pertama kali diungkap oleh mantan Menteri Pertahanan dan tokoh oposisi, Avigdor Liberman, dalam wawancara dengan Channel 12 News pada Rabu (4/6). Dia menyebut bahwa Israel telah membagikan senjata kepada kelompok ekstremis di Gaza, menyebut operasi itu sebagai kegilaan total.
"Kita berbicara tentang ISIS di Gaza," kata Liberman sehari setelahnya dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel. "Israel menyediakan senjata untuk keluarga kriminal di Gaza atas perintah Netanyahu," sebutnya.
Liberman juga memperingatkan bahwa tidak seorang pun dapat menjamin bahwa senjata-senjata ini tidak akan diarahkan ke Israel. Itu kekhawatiran yang turut disampaikan oleh salah satu pejabat kepada CNN.
Setelah pernyataan Liberman, Kantor Perdana Menteri merespons dengan mengatakan bahwa Israel bertindak untuk mengalahkan Hamas dengan berbagai cara atas rekomendasi para kepala lembaga keamanan.
Kritik keras dari politisi oposisi itu juga menilai langkah Netanyahu sebagai bentuk kelanjutan dari kebijakan sebelumnya yang dianggap kontroversial. Mereka merujuk pada keputusan Netanyahu pada akhir 2018 yang mengizinkan transfer jutaan dolar AS dari Qatar ke Gaza, kebijakan yang menurut mereka justru memperkuat posisi Hamas dibanding rival utamanya, Fatah.
"Setelah Netanyahu selesai menyerahkan jutaan dolar AS kepada Hamas, ia beralih memasok senjata kepada kelompok-kelompok di Gaza yang berafiliasi dengan ISIS. Semua dilakukan secara dadakan, tanpa perencanaan strategis, dan berujung pada lebih banyak bencana," kritik pemimpin oposisi Yair Lapid di media sosial.
Netanyahu sendiri belum memberikan penjelasan rinci mengenai visi jangka panjang Israel atas masa depan Gaza pascaperang.
Salah satu tujuan utama dari kampanye militer Israel adalah pelucutan total senjata Hamas dan menghentikan kemampuan kelompok tersebut untuk memerintah Gaza.
Namun sejauh ini, Hamas masih menguasai sebagian besar wilayah di Gaza meski perang telah berlangsung hampir 20 bulan.
Kelompok tersebut tetap mempertahankan struktur kekuasaan dan kemampuan militernya, meski dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. (I-2)
Mantan PM Inggris Tony Blair hadiri pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, membahas rencana pascaperang di Gaza.
MILITER Israel pada Selasa (26/8) waktu setempat mengakui serangan udara yang menewaskan lima jurnalis di sebuah rumah sakit di Gaza Selatan
ISRAEL menuai gelombang kecaman internasional setelah serangan udara menghantam Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza Selatan, pada Senin (25/8) waktu setempat.
RIBUAN warga Israel kembali turun ke jalan di Tel Aviv pada Selasa (26/8) waktu setempat.
IDF mengaku melakukan serangan ganda ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis yang menewaskan sedikitnya 20 orang, Senin (25/8).
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dimulainya pembicaraan dengan kelompok Hamas guna membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dimulainya pembicaraan dengan kelompok Hamas guna membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.
MILITER Israel (IDF) telah membunuh hampir 270 jurnalis di Jalur Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023, menurut data dari Al Jazeera.
PEMERINTAH Israel menegaskan kembali bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, harus mencakup pembebasan seluruh sandera.
PROPOSAL gencatan senjata Jalur Gaza, Palestina, disetujui Hamas. Para mediator menunggu tanggapan Israel atas rencana gencatan senjata tersebut.
RIBUAN warga Israel kembali turun ke jalan pada Minggu (17/8) menuntut diakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.
SERANGAN Hamas terhadap Israel, 7 Oktober 2023, membangkitkan simpati internasional, khususnya sekutu Israel, terhadap pemerintahan esktrem kanan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved