Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KELOMPOK perlawanan Palestina, Hamas, menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam putaran negosiasi baru demi mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen dengan Israel. Hal itu disampaikan oleh Khalil al-Hayya, pemimpin senior Hamas di Gaza sekaligus kepala tim negosiator kelompok tersebut dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis (5/6).
Al-Hayya menegaskan bahwa pembicaraan dengan para mediator masih terus berlangsung. Ia juga menyebut Hamas tidak menolak usulan terbaru dari utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, meskipun pihaknya memberikan sejumlah catatan dan perbaikan terhadap rancangan tersebut.
"Amendemen yang kami ajukan bertujuan agar pendudukan (Israel) tidak mengarah pada pengkhianatan, pembunuhan, penyerangan, atau pengusiran paksa, serta menjamin masuknya bantuan kemanusiaan secara bermartabat kepada rakyat kami," kata al-Hayya dalam pidatonya seperti dilansir Anadolu, Jumat (6/6).
Dia juga menyatakan bahwa Hamas siap menyerahkan pengelolaan Jalur Gaza kepada entitas Palestina yang profesional dan disepakati secara nasional.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencapai kesepakatan berdasarkan prinsip dasar, yaitu hak dan tuntutan sah rakyat kami, termasuk gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan pendudukan dari seluruh wilayah Gaza, bantuan kemanusiaan mendesak, dan pengakhiran blokade," sebutnya.
Menurutnya, hambatan utama dalam mencapai kesepakatan adalah pemerintah Israel, khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Netanyahu tidak ingin mengakhiri perang, karena motif pribadi dan ideologis," tegas al-Hayya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Hamas telah menunjukkan sikap terbuka terhadap berbagai inisiatif perdamaian.
"Kami menerima sebagian besar tawaran sejak agresi kembali dimulai pada Maret, termasuk proposal dari para mediator akhir Maret yang mencakup penyerahan lima tawanan dan transisi ke fase kedua dari perjanjian Januari. Namun, pendudukan menolaknya," ujarnya.
Al-Hayya juga menyebut Hamas telah mengusulkan kesepakatan komprehensif yang mencakup pembebasan seluruh tawanan dengan imbalan penghentian total perang. Usulan tersebut pun, menurutnya, ditolak oleh Israel.
Sebagai bentuk itikad baik, al-Hayya mengungkapkan bahwa Hamas telah membebaskan tentara Israel-Amerika, Edan Alexander. Ia juga menyinggung proposal terbaru dari Witkoff yang diajukan sepekan lalu yang mencakup pembebasan 10 tawanan hidup dan 18 jenazah dalam waktu tujuh hari.
Namun, al-Hayya mengkritisi kurangnya jaminan dari pihak Israel terkait penghentian pertempuran.
"Tidak ada kepastian bahwa perang tidak akan dimulai kembali pada hari kedelapan. Bahkan, Netanyahu sendiri telah menyatakan niatnya untuk melanjutkan serangan setelah pembebasan tawanan,” ujarnya.
Dia juga mengecam insistensi Israel untuk tetap mengontrol penuh distribusi bantuan kemanusiaan melalui mekanisme militer, yang menurut organisasi internasional merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.
Israel, lanjutnya, tidak akan bisa melanjutkan pembantaiannya, bahkan terhadap warga sipil yang hanya mencari makanan untuk bertahan hidup, seperti yang terjadi baru-baru ini di Rafah, tanpa dukungan militer dan politik yang terus-menerus.
"Yang terbaru adalah veto AS di Dewan Keamanan PBB terhadap resolusi yang menuntut diakhirinya blokade dan dibukanya akses bantuan kemanusiaan ke Gaza," tambahnya.
Amerika Serikat diketahui telah memveto empat rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata darurat di Gaza, yaitu masing-masing pada Oktober dan Desember 2023 serta Februari dan November 2024. Dalam pemungutan suara atas rancangan resolusi lain, AS memilih abstain.
Sejak dimulai serangan Israel ke Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 54.600 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Lembaga bantuan internasional juga telah mengingatkan risiko kelaparan massal yang mengancam lebih dari dua juta penduduk Gaza.
Selain kecaman global, Israel kini menghadapi tekanan hukum internasional. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada November lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Selain itu, Israel juga sedang menjalani proses di Mahkamah Internasional terkait tuduhan genosida terhadap warga sipil Palestina di Gaza. (I-2)
Indonesia mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan militer Israel yang menghantam Gereja Keluarga Kudus di Gaza pada Kamis (17/7).
CALON wali kota New York City, AS, dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, dicecar lebih dari 100 eksekutif dalam acara yang digelar Partnership for New York City.
SEORANG profesor terkemuka dalam studi Holocaust dan genosida menyebut perang Israel di Jalur Gaza, Palestina, sebagai kasus genosida yang tak terelakkan.
OTORITAS Israel mencabut kewenangan administratif Kota Hebron yang dikelola Palestina atas Masjid Ibrahimi dan menyerahkannya kepada dewan agama pemukim.
PARA menteri luar negeri Uni Eropa pada hari ini WIB akan membahas sejumlah opsi tindakan terhadap Israel terkait perang di Jalur Gaza, Palestina.
Tidak hanya muslim, warga Kristen di wilayah Tepi Barat, Palestina, itu juga merasakan pedihnya penjajahan Israel.
Teranyar, seorang pria Palestina-AS, Saif al-Din Kamil Abdul Karim Musalat, tewas dalam serangan pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved