Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Israel Bohong lagi, Sekarang soal Temuan Terowongan di Koridor Philadelphi

Wisnu Arto Subari
23/4/2025 15:38
Israel Bohong lagi, Sekarang soal Temuan Terowongan di Koridor Philadelphi
Warga Gaza.(Al Jazeera)

MILITER Zionis Israel memalsukan penemuan terowongan di Koridor Philadelphi di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza, Palestina, untuk menunda tercapai kesepakatan pembebasan sandera. Demikian laporan investigasi media Israel.

Keberadaan terowongan tersebut pertama kali dibuka ke publik melalui foto-foto yang disiarkan militer Zionis Agustus lalu.

Namun, menurut penyelidikan media penyiaran publik Israel KAN, yang disebut-sebut oleh militer Israel sebagai terowongan itu ternyata hanyalah kanal dangkal.

"Tak ada terowongan. Yang ada hanya kanal yang terselimuti debu," sebut laporan media Kan, Selasa (22/4).

Kan mengatakan bahwa selain mengulur-ulur kesepakatan gencatan senjata, kebohongan tersebut juga untuk melebih-lebihkan pentingnya posisi Koridor Philadelphi.

Menurut Kan, bekas petinggi pertahanan Yoav Gallant telah membenarkan temuan mereka.

"Memang bukan terowongan, karena itu upaya mencegah tercapai kesepakatan gencatan senjata," kata Gallant.

Gallant mengatakan bahwa struktur tersebut hanya memiliki kedalaman satu meter, tetapi secara menyesatkan disampaikan kepada publik sebagai terowongan yang dalam.

Struktur tersebut, "Dilaporkan kepada publik sebagai terowongan yang dalam supaya kesepakatan dengan Hamas gagal tercapai," ucap dia.

Masih belum ada respons militer Zionis Israel terhadap temuan Kan tersebut.

Sementara itu, kelompok perlawanan Palestina Hamas menegaskan gencatan senjata penuh dan penarikan pasukan militer Zionis dari Gaza merupakan syarat utama dalam kesepakatan pertukaran sandera.

Militer Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza pada 18 Maret 2025 sehingga mengakhiri kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sempat berlaku dari 19 Januari 2025.

Sudah lebih dari 51.200 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza sejak Israel melancarkan perang genosida terhadap wilayah kantong tersebut pada 7 Oktober 2023.

Atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant pada November 2024.

Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICC) atas dugaan tindak genosida di Jalur Gaza. (Ant/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya