Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
MEMASUKI tahun keempat perang, dampak krisis kemanusiaan di Ukraina telah menciptakan kebutuhan mendesak untuk bantuan dari masyarakat internasional.
"Memasuki tahun keempat perang, kebutuhan kemanusiaan tetap mendesak. Setiap hari, warga sipil terbunuh dan terluka, rumah dan sekolah hancur, dan mata pencaharian hancur," kata Matthias Schmale, asisten sekretaris jenderal PBB, koordinator kemanusiaan dan penduduk di Ukraina seperti dilansir Anadolu, Sabtu (22/2).
Dilaporkan sedikitnya 12,7 juta orang atau 36% dari populasi membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak pada tahun 2025, ia memperingatkan bahwa kondisi semakin memburuk akibat cuaca musim dingin yang keras dan serangan yang sedang berlangsung terhadap infrastruktur utama.
"Musim dingin membuat segalanya lebih berbahaya. Serangan terhadap infrastruktur energi berisiko membuat rumah sakit dan rumah tanpa listrik dan pemanas selama bulan-bulan terdingin," lanjutnya dalam jumpa pers PBB di Jenewa.
Ia juga menguraikan empat prioritas utama untuk tahun 2025.
Pertama, menyalurkan bantuan ke wilayah garis depan, di mana warga sipil menghadapi pemboman harian, kekurangan makanan dan kurangnya perawatan kesehatan.
Kedua, katanya, mengelola evakuasi dari zona perang, khususnya bagi orang lanjut usia dan penyandang disabilitas karena banyak yang kesulitan mengakses transportasi atau perawatan medis.
Mendukung tim tanggap darurat yang menangani serangan terhadap infrastruktur sipil dan memastikan solusi jangka panjang bagi masyarakat yang mengungsi secara internal dalam krisis pengungsian terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Schmale menekankan perlunya dukungan global yang berkelanjutan, dan memperingatkan bahwa krisis Ukraina berisiko diabaikan.
PBB membutuhkan US$2,6 miliar pada tahun 2025 untuk membantu enam juta orang. "Setiap kontribusi (sangat) berarti," pungkasnya
Peimpin Korea Utara, Kim Jong Un, serukan percepatan perluasan kemampuan senjata nuklir di negaranya.
Kepala Negara mengingatkan bahwa meskipun Indonesia tidak menyukai perang, realitas menunjukkan konflik bersenjata terjadi di berbagai belahan dunia.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
MENTERI Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan gencatan senjata di dalam Kota Suwayda.
JUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata yang melanda Provinsi Suwayda, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Druze di Suriah, kini telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa.
PASUKAN keamanan dalam negeri Suriah berhasil menegakkan gencatan senjata di Kota Suwayda, membuka jalan menuju pertukaran tahanan dan pemulihan ketertiban secara bertahap.
UKRAINA melaporkan berhasil menembak jatuh 74 dari total 95 pesawat nirawak yang diluncurkan Rusia. Moskow menyatakan pasukan pertahanannya menghancurkan 26 UAV Ukraina.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir dalam parade militer di Beijing, Tiongkok, pekan depan.
PERTEMUAN antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat (15/8) disebut sebagai langkah penting menuju perdamaian di Ukraina.
Ukraina mengaku rusia telah menyerang kawasan industri timur Dnipropetrovsk.
Dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan, Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina akan terus berjuang demi kebebasan dan perdamaian yang adil.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved