Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERDANA Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan "berkomitmen" pada rencana Donald Trump untuk mengambil alih dan mengembangkan Jalur Gaza, di tengah ketidakpastian mengenai apakah Israel akan mengirim delegasi ke Qatar untuk membahas tahap kedua dari gencatan senjata rapuh dalam perang dengan Hamas.
"Seperti yang telah saya janjikan, setelah perang di Gaza, tidak akan ada lagi Hamas atau Otoritas Palestina. Saya berkomitmen pada rencana Presiden AS Trump untuk menciptakan Gaza yang berbeda."
Pernyataan ini muncul setelah laporan dari Sky News Arabia pada malam Minggu yang menyebutkan Hamas siap menyerahkan kendali Gaza kepada rivalnya yang berbasis di Tepi Barat, Otoritas Palestina (PA) yang semi-otonom, setelah tekanan dari mediator Mesir.
Penyiar tersebut menyebutkan, mengutip sumber Mesir, kelompok militan Palestina itu setuju membentuk sebuah komite sementara untuk mengawasi rekonstruksi wilayah yang telah dihancurkan serangan udara Israel selama 16 bulan perang.
Komentar Netanyahu akan sangat mempengaruhi masa depan gencatan senjata, menyusul kabar tentang rencana mengejutkan Trump untuk "mengambil alih" Gaza dan "memindahkan" 2,3 juta penduduknya ke negara-negara seperti Mesir dan Yordania. Para ahli hukum internasional mengatakan proposal tersebut sama dengan pembersihan etnis.
Menteri pertahanan Netanyahu, Israel Katz, mengumumkan pembentukan sebuah badan baru pada Senin malam untuk mengawasi "kepergian sukarela" warga Palestina dari Gaza.
Gencatan senjata yang berusia tiga bulan antara Israel dan milisi Libanon Hezbollah, juga diragukan menjelang tenggat waktu Selasa bagi Israel untuk menarik pasukan yang tersisa dari tetangganya di utara.
Dalam sebuah pengarahan pada Senin, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letkol Nadav Shoshani, mengatakan pasukan Israel akan tetap berada di lima "lokasi strategis" di perbatasan untuk melindungi kota dan desa Israel yang berada di dekatnya, sebuah pengumuman yang disambut dengan frustrasi pejabat Libanon.
Kabinet keamanan Israel dijadwalkan akan memutuskan pada Senin malam apakah akan mengirim delegasi ke ibu kota Qatar, Doha, untuk membahas tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata Gaza. Tahap kedua dijadwalkan dimulai pada awal Maret dan akan melibatkan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, yang secara efektif mengakhiri perang. Tahap ketiga akan membahas pertukaran jenazah, rencana rekonstruksi Gaza, dan pemerintahan di masa depan.
Menurut media Israel, partai Zionisme Agama yang dipimpin Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang menentang gencatan senjata, masih mengancam akan menggulingkan koalisi Netanyahu jika Israel tidak kembali berperang ketika tahap pertama dari gencatan senjata berakhir.
Di dalam negeri maupun luar negeri, banyak yang percaya Netanyahu, yang takut kehilangan jabatan akan membuatnya lebih rentan terhadap tuduhan korupsi, lebih memprioritaskan kelangsungan pemerintahannya daripada kesepakatan sandera.
Sementara opini publik Israel kemungkinan besar tidak akan memengaruhi pengambilan keputusan pemerintah mengenai perang, protes digelar di seluruh negeri pada Senin untuk memperingati 500 hari sejak sandera Israel diculik dan dibawa ke Gaza dalam serangan Hamas pada Oktober 2023 yang memicu konflik. Di Yerusalem, puluhan demonstran berbaris menuju kediaman Netanyahu, meneriakkan slogan dan membawa spanduk yang bertuliskan "Pulang Sekarang", sebelum bertemu dengan anggota parlemen di Knesset.
Para sandera dibebaskan dalam kelompok tiga atau empat orang sebagai pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina setiap minggu sejak 19 Januari, tetapi sekitar 45 warga Israel dan warga negara asing lainnya tidak memenuhi syarat untuk dibebaskan hingga tahap kedua dari kesepakatan.
Israel sedang mempersiapkan untuk menerima jenazah empat sandera dari Gaza pada Kamis dan bekerja untuk membawa kembali enam sandera hidup dalam rilis yang dijadwalkan pada Sabtu, kata seorang pejabat keamanan Israel. Jika penyerahan tersebut berhasil, jadwal untuk dimulainya tahap kedua dari gencatan senjata akan dipercepat satu minggu.
Netanyahu secara terbuka menerima rencana Trump untuk AS mengambil alih Gaza dan mengembangkan jalur pantai tersebut sebagai resor, saat kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, pemerintah "bekerja sama erat" dengan Washington untuk mengimplementasikan proposal Trump.
Visi Presiden AS untuk Gaza ditolak mentah-mentah Palestina dan dunia Arab, yang kini berusaha mencari alternatif. (The Guardian/Z-2)
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
KELOMPOK Hamas menyambut baik kesepakatan internasional yang dicapai di Kolombia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
UNRWA yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina mendesak Israel supaya UNRWA segera diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Mantan PM Israel Ehud Plmert menyebut pembangunan Kota Kemanusiaan di GAza sebagai kamp konsentrasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved