Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anak-Anak Tepi Barat Palestina yang Dibunuh Israel

Khoerun Nadif Rahmat
15/2/2025 14:31
Anak-Anak Tepi Barat Palestina yang Dibunuh Israel
Tentara Israel di Tepi Barat, Palestina.(Al Jazeera)

"BEBERAPA menit sebelum menjadi martir, dia memeluk dan menciumku." Itulah kenangan Ghada Asous, nenek dari Laila yang tewas dibunuh tantara Israel.

Israel telah menewaskan sedikitnya 13 anak Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak awal 2025. Yang termuda, Laila, baru berusia 2 tahun, ditembak di bagian belakang kepala saat makan malam bersama keluarganya.

Dengan berlakunya gencatan senjata di Jalur Gaza, Israel telah meningkatkan serangannya di Tepi Barat yang diduduki. Serangan biadab itu memaksa lebih dari 40.000 orang mengungsi hanya dalam waktu empat minggu, dengan sedikitnya 44 warga Palestina tewas.

Sedikitnya 100 sekolah di seluruh Tepi Barat terpaksa ditutup atau menghentikan kegiatan belajar mengajar. Ini menyebabkan ribuan anak tidak memperoleh pendidikan.

Berikut secuil kisah anak Tepi Barat yang tewas dibunuh Israel.

Laila usia 2 tahun

Dia yang terbaru dari sedikitnya 13 anak Palestina yang dibunuh Israel di Tepi Barat sejak 2025 dimulai.

Pada 25 Januari, Laila Al-Khatib sedang makan malam bersama keluarganya di rumah mereka, dekat Jenin, ketika pasukan Israel menembaknya di bagian belakang kepala.

"Laila adalah kebahagiaan di rumah. Dia sudah tidak ada di sini lagi. Saya dulu merawatnya dan dia selalu meminta puding beras. Dia dulu menyukainya dan selalu memintanya, tetapi sekarang Laila sudah tiada," ujar Ghada.

Reda dan Hamza Bsharat

Reda dan Hamza Bsharat baru berumur 8 dan 10 tahun. Serangan pesawat nirawak Israel menewaskan kedua sepupu itu di luar rumah mereka di Tammun pada 8 Januari.

Kejamnya lagi, pasukan Israel menghalangi keluarga dan ambulans untuk menjangkau mereka.

"Terakhir kali kami bermain bersama, tidak ada pertengkaran. Dia sangat berarti bagiku. Beberapa menit sebelum dia mati syahid, dia memeluk dan menciumku. Dia berdiri di sana," ujar saudara perempuan bernama Batoul Bsharat Reda.

Saddam Rajab usia 10 tahun

Seorang tentara Israel menembaknya di perut di Tulkarem pada 28 Januari. Ia meninggal 10 hari kemudian di rumah sakit.

Tentara Israel menghalangi ayah Saddam untuk mencoba menolong putranya yang terluka.

Tentara tersebut diduga mengatakan kepada ayahnya: "Sayalah yang menembak putra Anda. Insya Allah, ia akan mati."

Ahmad Abdelhakim Shaker Saadi dan Mahmoud Ashraf Mustafa Gharbia

Saat dibunuh, keduanya berusia 14 tahun. Mereka tewas akibat serangan pesawat nirawak dengan selang waktu beberapa minggu di Jenin, tempat serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 25 orang dalam 4 minggu terakhir.

Ahmad Rashid Rushdi Jazar usia 14 tahun

 

Tentara Israel menembaknya dari jarak 650 meter saat ia sedang duduk bersama teman-temannya di dekat taman kanak-kanak di Sebastia. 

Setidaknya 195 anak Palestina telah terbunuh di Tepi Barat yang diduduki sejak Oktober 2023. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 17.800 anak, termasuk sedikitnya 214 bayi baru lahir. (Al Jazeera/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya