Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pernyataan Netanyahu Dirikan Negara Palestina di Arab Saudi Tuai Kecaman

Ferdian Ananda Majni
09/2/2025 14:10
Pernyataan Netanyahu Dirikan Negara Palestina di Arab Saudi Tuai Kecaman
Warga palestina tengah duduk di antara reruntuhan bangunan setelah serbuan Militer Israel ke kota Gaza, Palestina.(Dok. Antara/Anadolu)

ARAB Saudi pada Minggu (9/2) mengecam keras pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menyerukan pemindahan warga Palestina ke wilayah kerajaan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan kembali penolakan tegas terhadap retorika tersebut, dia menekankan bahwa rakyat Palestina memiliki hak atas tanah mereka.

"Mereka bukanlah penyusup atau imigran yang dapat diusir kapan saja oleh pendudukan brutal Israel," kata Kemenlu dalam pernyataan resminya seperti dilansir Anadolu, Minggu (9/2).

Saudi juga menyatakan bahwa mentalitas warga negeri Zionis yang tidak memahami apa arti tanah Palestina bagi warga Palestina dan menegaskan bahwa Israel tidak menganggap bahwa rakyat Palestina layak untuk hidup.

“Pendukung ide-ide ekstremis ini adalah mereka yang mencegah Israel menerima perdamaian,” kata kementerian tersebut, seraya menekankan bahwa Israel telah secara sistematis melakukan ketidakadilan terhadap rakyat Palestina selama lebih dari 75 tahun.

Mereka menegaskan kembali komitmennya terhadap resolusi damai, Arab Saudi menegaskan bahwa hak Rakyat Palestina akan tetap ditegakkan dengan kokoh dan tidak seorang pun akan dapat merampasnya dari mereka, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.

“Perdamaian abadi tidak akan tercapai kecuali dengan kembali pada logika akal sehat dan menerima prinsip hidup berdampingan secara damai melalui solusi dua negara,” imbuhnya.

Pada hari Kamis lalu, Netanyahu mengusulkan agar Palestina mendirikan negara mereka di Arab Saudi dan bukan di tanah air mereka sendiri, dan menepis anggapan apa pun tentang kedaulatan Palestina.

“Saudi dapat mendirikan negara Palestina di Arab Saudi; mereka memiliki banyak tanah di sana,” katanya.

Sebelumnya, pada 4 Februari lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington akan mengambil alih Gaza dan memukimkan kembali warga Palestina di tempat lain berdasarkan rencana pembangunan kembali yang luar biasa yang ia klaim dapat mengubah daerah kantong itu menjadi “Riviera Timur Tengah.”

Usulannya mendapat kecaman luas dari Palestina, negara-negara Arab, dan banyak negara lain di seluruh dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris. (Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya