Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
UNTUK pertama kali sejak jatuhnya rezim Bashar Al-Assad dan menurunnya pengaruh Hizbullah di Suriah, pasukan Tentara Suriah yang bersekutu dengan pemerintahan baru Suriah telah memasuki wilayah Hermel, Libanon. Ini memicu bentrokan sengit dengan para pejuang Hizbullah.
Pertempuran, yang dimulai Kamis (6/2) dini hari, meningkat saat pasukan Suriah memukul mundur upaya Hizbullah untuk maju di dekat kota Al Qusayr di Suriah, yang telah lama menjadi benteng kelompok yang didukung Iran tersebut.
Seorang sumber di lapangan mengatakan kepada The Media Line bahwa para pejuang Hizbullah melancarkan beberapa upaya untuk masuk ke Al Qusayr tetapi menghadapi perlawanan hebat dari Tentara Suriah. Ini memaksa mereka kembali ke Libanon.
Saat situasi meningkat, pasukan Suriah menyeberang ke Hawik, kota Libanon di wilayah Hermel, tempat pertempuran sengit memaksa elemen-elemen Hizbullah untuk mundur. Aktivis politik Libanon Omar Salloum, berbicara kepada The Media Line, menggambarkan Hawik sebagai kota perbatasan yang sering digunakan untuk operasi penyelundupan yang dijalankan Hizbullah.
Pertempuran itu, katanya, berlangsung sepanjang hari, melibatkan baku tembak dengan senjata ringan dan sedang. Peluru mortir juga dikerahkan oleh Tentara Suriah untuk mencegah serangan Hizbullah lebih lanjut di dekat Al Qusayr, pusat strategis penyelundupan senjata dan narkoba.
Di tengah meningkatnya kekerasan, The Media Line memperoleh rekaman dari Damaskus yang memperlihatkan personel Tentara Suriah ditangkap oleh Hizbullah di Libanon. Laporan menunjukkan bahwa para tahanan ini diperlakukan dengan melanggar standar penahanan internasional. Sementara itu, laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa Tentara Suriah juga telah menangkap para pejuang Hizbullah.
Sejak runtuhnya rezim Bashar Assad pada 8 Desember 2024, pemerintahan baru Suriah telah berupaya mengamankan perbatasannya yang keropos dengan Libanon. Ini bertujuan mengekang penyelundupan senjata dan narkoba. Beberapa operasi penyelundupan skala besar telah dicegat dalam beberapa minggu terakhir, yang mencerminkan upaya baru Suriah untuk menegaskan kendali atas wilayahnya.
Secara historis, Hizbullah mengandalkan rute penyelundupan ini untuk mengangkut senjata, narkotika, dan perlengkapan lain yang penting bagi operasinya. Namun, karena Hizbullah masih terlibat dalam konflik berkepanjangan dengan Israel, kemampuannya untuk beroperasi secara bebas di sepanjang perbatasan telah sangat melemah.
Meskipun mengalami kemunduran ini, bentrokan Kamis menunjukkan bahwa Hizbullah berusaha untuk menegaskan kembali kehadirannya di wilayah perbatasan yang pernah dikuasainya. Meskipun tingkat konflik masih belum jelas, konfrontasi antara Tentara Suriah dan Hizbullah di tanah Libanon menandai perubahan besar dalam dinamika regional.
Kesediaan pemerintah Suriah yang baru untuk melibatkan Hizbullah secara militer menandakan pemutusan hubungan dari aliansi sebelumnya. Ini menambah lapisan ketidakstabilan lain di wilayah tersebut. (The Jerusalem Post/Z-2)
PEMERINTAH Suriah belum siap untuk berunding sampai pihak Israel memenuhi persyaratan Perjanjian Pelepasan 1974. Demikian dilaporkan saluran TV Suriah Al-Ikhbaria.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
KONFLIK Iran-Israel dapat berdampak sangat negatif terhadap Suriah jika terus meningkat.
TENTARA Israel menghadapi tantangan logistik dan mekanis yang semakin besar di tengah perang berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
KETUA DPP PDI Perjuangan Said Abdullah meminta pemerintah Indonesia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved