Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERDANA Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba mengaku sedang mempertimbangkan untuk menawarkan perawatan medis bagi warga Gaza yang sakit dan terluka. Kesempatan pendidikan juga akan ditawarkan kepada warga Gaza yang berada di bawah gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
"Kami berpikir untuk meluncurkan program serupa untuk Gaza, dan pemerintah akan berupaya mewujudkan rencana ini," kata Ishiba dalam sidang parlemen seperti dikutip Channel News Asia.
Menurut Kantor Berita Kyodo, Ishiba mengatakan dalam sidang parlemen bahwa pihaknya sedang berupaya mencari cara agar Jepang dapat menerima orang-orang yang sakit atau terluka dari Gaza.
Jepang juga akan mencoba meluncurkan program khusus bagi mahasiswa Palestina untuk belajar di universitas-universitas Jepang. Saat berkunjung ke Malaysia pada Januari lalu, Ishiba mengatakan negaranya akan memfasilitasi pembangunan Palestina.
Kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan 50 pasien Palestina, termasuk 30 anak-anak penderita kanker, dan rekan-rekan mereka melewati penyeberangan Rafah yang dibuka kembali ke Mesir pada hari Sabtu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Direktur rumah sakit Gaza mengatakan 6.000 pasien siap dipindahkan dari wilayah Palestina, dan lebih dari 12.000 sangat membutuhkan perawatan.
Sementara itu, Pakistan menyatakan siap untuk menampung sejumlah tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Tel Aviv di Jalur Gaza.
"Pakistan adalah salah satu dari empat negara yang setuju untuk menampung tahanan Palestina yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas pada 15 Januari untuk mengakhiri perang Gaza," lapor sebuah kantor berita Palestina yang dianggap dekat dengan Hamas pada Senin (3/2).
Dilaporkan fase gencatan senjata awal selama enam minggu yang mengakhiri perang selama 15 bulan mencakup penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza tengah dan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke Gaza utara.
Salah satu komponen utama dari perjanjian tersebut adalah bahwa Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk semua perempuan (tentara dan warga sipil), anak-anak dan laki-laki berusia di atas 50 tahun.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera sipil dan 50 tahanan Palestina untuk setiap sandera.
"Gerakan (Hamas) saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa negara untuk mendapatkan persetujuan menampung sisa tahanan yang dibebaskan,” kata kantor berita tersebut dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin, mengutip pejabat senior Hamas.
“Negara-negara yang telah setuju untuk menerimanya sejauh ini termasuk Turki, Qatar, Pakistan, dan Malaysia," lanjutnya seperti dilansir Arabnews, Selasa (4/2).
Laporan tersebut mengatakan 99 tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel telah dideportasi ke Mesir, dan 263 orang diperkirakan akan dibebaskan setelah selesainya tahap pertama proses pembebasan.
Dikatakan 15 tahanan Palestina diperkirakan tiba di Turki pada hari Selasa (4/3) dari ibu kota Mesir, Kairo.
Sedangkan laporan Quds Press muncul di tengah perundingan yang akan dimulai hari ini mengenai kesepakatan tahap kedua dari perjanjian tersebut. Hal ini akan mencakup pembebasan sandera Israel yang tersisa dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Memulai negosiasi
Sementara itu, sumber dari biro politik Hamas mengatakan pada Senin (3/2) bahwa kelompok pejuang itu siap untuk terlibat dalam negosiasi tidak langsung dengan Israel tahap kedua. Pembahasan dilakukan kemungkinan terkait pertukaran tawanan dengan sandera.
"Hamas telah memenuhi semua ketentuan perjanjian dan siap untuk memulai negosiasi tidak langsung dengan Israel untuk menyelesaikan tahap kedua, yang bertujuan untuk meringankan penderitaan rakyat kami,” ujar sumber biro politik Hamas, seperti dikutip dari China.org, kemarin.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata tiga tahap yang dicapai antara Israel dan Hamas bulan lalu, negosiasi untuk melaksanakan tahap kedua akan dimulai sebelum hari ke-16 tahap pertama, yang jatuh pada hari Senin.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan perjalanan ke Washington pada hari Minggu (2/2) untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump. Laporan media mengindikasikan bahwa Netanyahu memutuskan untuk menunda pengiriman tim negosiasi ke Qatar untuk pembicaraan tentang tahap kedua hingga setelah pertemuannya dengan Trump.
Tidak menjamin
Donald Trump pada Senin (3/2) waktu setempat mengatakan dirinya tidak menjamin gencatan senjata di Jalur Gaza dapat bertahan. Hal itu ia sampaikan sehari sebelum menjamu Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. “Saya telah melihat orang-orang dianiaya. Tidak seorang pun pernah melihat hal seperti itu. Tidak, saya tidak memiliki jaminan bahwa perdamaian akan terwujud,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval.
Ketika ditanya apakah ia akan mendukung aneksasi Israel atas Tepi Barat yang diduduki, Trump mengatakan mempertimbangkan usulan tersebut. “Baiklah, saya tidak akan membicarakan hal itu. Negara ini memang kecil dalam hal wilayah,” katanya.
“Sebenarnya, wilayah ini cukup kecil, dan sungguh menakjubkan bahwa mereka mampu melakukan apa yang telah mereka lakukan. Jika Anda memikirkannya, mereka memiliki banyak kekuatan otak yang cerdas, tetapi wilayah ini sangat kecil, tidak perlu diragukan lagi,” tambahnya.
Wakil Kepala Kantor Politik Hamas, Musa Abu Marzouk, mengatakan perang di Jalur Gaza tidak akan berlanjut setelah kesepakatan gencatan senjata tahap pertama karena masih banyak tentara Israel yang ditawan. “Saya mengesampingkan kemungkinan perang akan berlanjut setelah tahap pertama,” kata Musa Abu Marzouk kepada Ria Novosti.
Menurut dia, perang berhenti bukan lantaran pemimpin Israel Benjamin Netanyahu cinta damai, tetapi karena masih banyak tentara Israel yang menjadi tawanan. “Secara total, lebih dari 60 tentara Israel masih menjadi tawanan perang,” kata Musa.
Dia berpendapat Israel mungkin akan menyetujui kesepakatan gencatan senjata tahap kedua untuk mengamankan pembebasan tentara mereka. “Oleh sebab itu, tentara Israel tidak akan berperang selagi rekan mereka ditahan,” kata dia.
Musa menambahkan, selama ini Israel berperang untuk membebaskan perempuan, orang sakit, dan warga sipil, tetapi tidak untuk membebaskan tentara. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan bahwa perundingan tahap kedua dimulai pada 3 Februari.(Anadolu/MTVN/Ant/P-3)
IDF mengatakan menemukan dua jenazah sandera dalam operasi militer di Gaza Selatan.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
Militer Israel mengklaim telah menemukan jenazah pemimpin militer Hamas, Mohammed Sinwar, di terowongan bawah Rumah Sakit Eropa di Gaza.
Badan Pertahanan Sipil mengatakan enam warga Palestina tewas dan lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel, dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan.
KEKUATAN bersenjata baru yang misterius muncul di Jalur Gaza selatan. Kemunculan kelompok itu memicu kekhawatiran dan kecaman dari berbagai pihak.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
Sebuah rudal jatuh langsung di pusat Kota Rishon Lezion.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Pada Jumat (13/6) dini hari, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran.
KETEGANGAN di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer dan nuklir Iran,
IRAN kembali melancarkan gelombang serangan terbaru ke wilayah Israel pada Sabtu (14/6) dini hari waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian bersumpah bahwa pihaknya akan memberikan respons yang kuat atas serangan udara Israel yang dilancarkan pada Jumat (13/6) dini hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved