Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PAKISTAN menyatakan siap untuk menampung sejumlah tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Tel Aviv di Jalur Gaza.
"Pakistan adalah salah satu dari empat negara yang setuju untuk menampung tahanan Palestina yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas pada 15 Januari untuk mengakhiri perang Gaza," lapor sebuah kantor berita Palestina yang dianggap dekat dengan Hamas pada Senin (3/2).
Dilaporkan fase gencatan senjata awal selama enam minggu yang mengakhiri perang selama 15 bulan mencakup penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza tengah dan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke Gaza utara.
Salah satu komponen utama dari perjanjian tersebut adalah bahwa Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk semua perempuan (tentara dan warga sipil), anak-anak dan laki-laki berusia di atas 50 tahun.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera sipil dan 50 tahanan Palestina untuk setiap sandera. Tentara perempuan Israel dibebaskan Hamas.
"Gerakan (Hamas) saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa negara untuk mendapatkan persetujuan menampung sisa tahanan yang dibebaskan,” kata kantor berita tersebut dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin, mengutip pejabat senior Hamas.
“Negara-negara yang telah setuju untuk menerimanya sejauh ini termasuk Turki, Qatar, Pakistan, dan Malaysia," lanjutnya seperti dilansir Arabnews, Selasa (4/2).
Laporan tersebut mengatakan 99 tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel telah dideportasi ke Mesir, dan 263 orang diperkirakan akan dibebaskan setelah selesainya tahap pertama proses pembebasan.
Dikatakan 15 tahanan Palestina diperkirakan tiba di Turki pada hari Selasa (4/3) dari ibu kota Mesir, Kairo.
"Hamas juga sedang melakukan pembicaraan dengan Aljazair dan Indonesia untuk menampung para tahanan, sementara Tunisia menolak menjadi tuan rumah," lapor kantor berita tersebut.
Sedangkan laporan Quds Press muncul di tengah perundingan yang akan dimulai hari ini Selasa (4/2) mengenai kesepakatan tahap kedua dari perjanjian tersebut. Hal ini akan mencakup pembebasan sandera Israel yang tersisa dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Wilayah Palestina meliputi Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur telah diduduki oleh Israel sejak tahun 1967.
Perang terbaru dimulai setelah sekitar 1.200 warga Israel terbunuh dan 251 orang disandera ke Gaza ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.
Serangan tersebut memicu serangan militer besar-besaran Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, Hamas- jalankan Kementerian Kesehatan mengatakan.
Perang juga menyebabkan kehancuran yang luas di wilayah padat penduduk, di mana ribuan sekolah, rumah dan rumah sakit hancur akibat pemboman Israel yang tiada henti. (Fer/P-3)
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
Indonesia didorong untuk melakukan tindakan yang tegas dalam mendukung Palestina tidak hanya sekedar pernyataaan-pernyataan dukungan.
Israel disebut tengah berunding dengan lima negara, termasuk Indonesia, untuk menerima warga Gaza
Bersama dengan Satgas Garuda Merah Putih II, BAZNAS menyiapkan 80 ton bantuan pangan yang akan dikirim melalui jalur airdrop ke Gaza melalui Yordania dan Mesir.
BAZNAS RI bersama Kemenlu, TNI, dan KBRI Amman mematangkan rencana penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Gaza melalui metode airdrop
Bantuan tersebut didistribusikan di empat titik wilayah Distrik Syeikh Radwan, Jabaliya City, North Gaza, dengan penerima manfaat sebanyak 14.000 jiwa atau 2.800 kepala keluarga.
Hikmahanto Juwana menyatakan rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan mengevakuasi sekitar seribuan warga Gaza dalam beberapa gelombang harus dikaji lebih mendalam.
Netanyahu benar. Menurut Yousef Munayyer, analis politik Palestina, Israel memang bukan Inggris bagi India. Karena Inggris “hanya” mengeksploitasi sumber daya alam India.
SEIRING dengan berbagai kekhawatiran soal keberlanjutan gencatan senjata di Gaza, Indonesia disebut-sebut dalam berbagai rencana masa depan kawasan tersebut.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mempertimbangkan menahan bantuan ke Yordania dan Mesir jika menolak menerima warga Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan risiko "pembersihan etnis," sementara Jerman, Brasil, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah menolak keras rencana itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved