Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

AS Berencana Tahan Bantuan ke Yordania dan Mesir jika Relokasi Warga Gaza Ditolak

Ferdian Ananda Majni
11/2/2025 08:28
AS Berencana Tahan Bantuan ke Yordania dan Mesir jika Relokasi Warga Gaza Ditolak
Presiden AS Donald Trump.(Media sosial @X)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan untuk menahan bantuan ke Yordania dan Mesir jika mereka tidak setuju untuk menerima warga Palestina di Jalur Gaza.

Ancaman itu disampaikan setelah Mesir menolak kompromi apa pun yang akan melanggar hak-hak warga Palestina, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty bertemu dengan Menlu AS di Washington.

“Apakah Anda akan menahan bantuan ke negara-negara ini jika mereka tidak setuju untuk menerima warga Palestina?” Trump ditanya selama pertemuan dengan wartawan di Ruang Oval.

“Ya, mungkin. Tentu, mengapa tidak?” Trump menjawab. “Jika mereka tidak setuju, saya mungkin akan menahan bantuan. Ya,”

Yordania dan Mesir termasuk di antara penerima utama bantuan militer AS.

AS dan Yordania menandatangani memorandum pada tahun 2022 di mana AS berkomitmen untuk menyediakan lebih dari US$1 miliar setiap tahunnya dalam bentuk bantuan luar negeri. 

AS menyediakan sekitar US$1,5 miliar dalam bentuk bantuan luar negeri ke Mesir pada tahun fiskal 2023.

Trump bulan lalu meminta Mesir dan Yordania untuk menerima lebih banyak warga Palestina dari Gaza, yang sebagian besar telah hancur akibat perang antara Hamas dan Israel yang pecah pada Oktober 2023 setelah Hamas melakukan serangan terhadap Israel.

Tindakan ini sebagai bagian dari rencana AS untuk mengambil alih dan mengembangkan Jalur Gaza.

Sejak saat itu, Trump telah mengusulkan agar Amerika Serikat dapat mengambil alih Jalur Gaza dan membangunnya kembali menjadi pembangunan ekonomi. 

Gedung Putih mengatakan warga Palestina akan direlokasi sementara Gaza dibangun kembali, Trump telah berulang kali menyatakan warga Palestina tidak akan memiliki keinginan untuk kembali ke Gaza dan mengutarakan kemungkinan mereka tidak diizinkan kembali.

"Mereka akan senang meninggalkan Gaza jika mereka dapat menemukan tempat untuk ditinggali," kata Trump dilansir dari TRT World, Selasa (11/2).

Para pemimpin Arab di kawasan tersebut mengatakan upaya untuk mengusir warga Palestina atau memindahkan mereka ke negara-negara tetangga tidak akan berhasil. 

Mesir dan Yordania, negara-negara yang memiliki perjanjian damai dengan Israel, menentang penerimaan warga Palestina, dengan alasan hal itu menimbulkan risiko keamanan, mengganggu stabilitas dan mengancam akan memicu pertentangan massa.

Yordania telah menampung sekitar 3 juta warga Palestina, banyak di antaranya telah mengungsi akibat perang sebelumnya.

Trump diperkirakan akan bertemu dengan raja Yordania di Washington pada hari Selasa. Jalur Gaza serta masa depannya kemungkinan akan menjadi komponen utama dalam diskusi mereka. 

Raja Abdullah II telah menyatakan penolakannya untuk menerima warga Palestina dari Gaza, seperti halnya Mesir.

Mesir mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak negara-negara Arab pada tanggal 27 Februari untuk membahas perkembangan terbaru mengenai masa depan Palestina. (Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya