Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Turki Mediasi Perdamaian Ethiopia dan Somalia

Irvan Sihombing
12/12/2024 15:47
Turki Mediasi Perdamaian Ethiopia dan Somalia
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Ethiopia dan Somalia mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan konflik antara kedua negara dalam perundingan perdamaian yang dimediasi Ankara.

"Kami telah mengambil langkah pertama menuju awal baru berdasarkan perdamaian dan kerja sama antara Somalia dan Ethiopia," kata Presiden Erdogan dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud dan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed.

Peran Turki dalam memediasi antara Somalia dan Ethiopia menunjukkan kebijakan Ankara di Afrika yang mengutamakan perdamaian dan stabilitas

"Harapan utama Ankara adalah terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan istimewa Afrika antara Somalia dan Ethiopia," katanya.

Turki meyakini pernyataan bersama yang disepakati oleh Somalia dan Ethiopia akan membangun landasan yang kokoh bagi kerja sama dan kesejahteraan berdasarkan rasa saling menghormati.

Erdogan menambahkan Turki, Somalia dan Ethiopia akan merencanakan langkah-langkah masa depan bersama dan melaksanakan proyek-proyek untuk meningkatkan perdamaian serta kemakmuran regional.

Erdogan juga memuji presiden Somalia dan perdana menteri Ethiopia karena mencapai rekonsiliasi bersejarah ini dengan dedikasi besar selama perundingan perdamaian yang dimediasi Ankara.

Ahmed memuji Turki atas upayanya dalam menyelesaikan konflik Somalia-Ethiopia selama pembicaraan.

Mohamud juga memuji upaya Turki dalam menyelesaikan konflik teritorial dan politik abadi antara Somalia dan Ethiopia.

Diketahui, hubungan antara Ethiopia dan Somalia memburuk sejak Ethiopia mencapai kesepakatan dengan wilayah Somaliland yang memisahkan diri pada 1 Januari untuk menggunakan pelabuhan Berbera di Laut Merah.

Turki telah berupaya untuk mengakhiri ketegangan antara kedua negara.

Ethiopia kehilangan pelabuhan Laut Merahnya pada awal 1990-an setelah Perang Kemerdekaan Eritrea, yang berlangsung dari tahun 1961 hingga 1991.

Pada tahun 1991, Eritrea memperoleh kemerdekaan dari Ethiopia, yang menyebabkan terbentuknya dua negara terpisah. Pemisahan tersebut mengakibatkan Ethiopia kehilangan akses langsung ke Laut Merah dan pelabuhan-pelabuhan utama.

Ethiopia kini terkurung daratan, yang memengaruhi kemampuannya untuk melakukan perdagangan maritim yang efisien. (Anadolu/Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya