Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Turki Siap Berkontribusi Hentikan Pembantaian di Gaza

Ferdian Ananda Majni
28/11/2024 09:51
Turki Siap Berkontribusi Hentikan Pembantaian di Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan kesiapan negaranya berkontribusi dalam segala hal untuk menghentikan pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza dan segera menginisiasi gencatan senjata permanen.

Israel telah membunuh lebih dari 43.000 orang di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa AS akan melakukan upaya lain dengan Turki, Mesir, Qatar, Israel dan negara-negara lain untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza.

Ini adalah pertama kalinya dia menyebut Turki sebagai bagian dari upaya mediasi untuk mengamankan gencatan senjata yang dapat mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 14 bulan.

Dalam pidatonya di pertemuan kelompok parlemen Partai AK pimpinan Turki, Erdogan juga menyambut baik perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang mulai berlaku pada Rabu (27/11) pagi ini.

“Kami mengharapkan semua pihak, terutama Israel, untuk sepenuhnya memenuhi tanggung jawab mereka dalam menjaga ketenangan di lapangan,” sebutnya.

Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, yang ditengahi oleh upaya diplomatik AS dan Prancis, mulai berlaku pada pukul 4 pagi waktu setempat.

Hizbullah memulai serangkaian serangan rudal balistik, roket, dan pesawat tak berawak ke Israel pada Oktober lalu untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Gaza dan menekan Israel agar melakukan gencatan senjata di wilayah pesisir yang terkepung.

Sementara perang lintas batas terus berlanjut, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di negara kecil di Mediterania terhadap sasaran Hizbullah pada akhir September. Invasi darat diluncurkan pada 1 Oktober.

Kini Turki semakin memperkuat perannya sebagai aktor utama politik global dari hari ke hari, Erdogan mengatakan Ankara melanjutkan upayanya untuk menyelesaikan krisis di kawasan, termasuk perang Rusia-Ukraina, yang telah berlangsung selama lebih dari seribu hari.

Mengenai perjuangan Turki melawan terorisme, presiden Turki mengatakan bahwa perlahan pihaknya akan menyelesaikan persoalan tersebut.

“Selangkah demi selangkah, kami akan menyelesaikan proyek kami untuk membebaskan perbatasan selatan negara kami dari ancaman organisasi teroris dengan tim keamanan yang membentang dari Mediterania hingga perbatasan Iran," ujarnya.

Merujuk pada kelompok teror PKK dan cabang-cabangnya, Erdogan mengatakan serangan intensif organisasi teroris tersebut di Suriah berasal dari kenyataan nasib pahit anggotanya.

Dalam kampanye terornya selama 40 tahun melawan Turki, PKK yang juga terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE, bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk perempuan, anak-anak, bayi, dan orang lanjut usia. YPG adalah cabang PKK di Suriah. (Anadolu/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya