Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Erdogan: Rezim Assad Arogan Tolak Seruan Turki

Ferdian Ananda Majni
10/12/2024 15:19
Erdogan: Rezim Assad Arogan Tolak Seruan Turki
Bashar al-Assad (kanan)(DOK ABC NEWS)

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan Bashar al-Assad begitu arogan selama ini. Ia juga menyatakan bahwa integritas teritorial Suriah harus benar-benar dipertahankan, menyusul runtuhnya rezim Assad yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

"Baik (kelompok teroris) PKK dan perluasannya di Suriah maupun Daesh/IS bukanlah lawan bicara negara kita, melainkan musuhnya. Integritas teritorial Suriah harus benar-benar dilindungi," kata Erdogan setelah pertemuan Kabinet di ibu kota Ankara, mengutip dua kelompok teror yang mencoba memanfaatkan ketidakstabilan di Suriah untuk menguasai wilayah tersebut.

Turki menyambut baik pembebasan Tel Rifaat dan Manbij, dua kota Suriah yang selama bertahun-tahun menderita akibat pendudukan teroris meskipun ada janji yang dibuat.

"Rezim Bashar Assad dengan arogan menolak berbagai seruan Turki untuk menyelesaikan konflik Suriah melalui dialog dan tidak menghargai uluran tangan Ankara," sebut Erdogan.

Ketika Assad melarikan diri ke Rusia Minggu (8/12), ia meninggalkan Suriah dengan hampir satu juta orang terbunuh dan 12 juta orang mengungsi, dengan banyak kota berubah menjadi puing-puing, tambah Erdogan, mengacu pada kematian dan kehancuran akibat perang saudara selama 13 tahun.

“Jika separuh hati kita adalah Gaziantep, Hatay, dan Sanliurfa, separuh lainnya adalah (kota-kota Suriah) Afrin, Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus," lanjut Erdogan menyebut nama-nama provinsi Turki di sepanjang perbatasan.

Kepekaan Turki terhadap Suriah tidak pernah didorong oleh kepentingan pribadi, kata presiden Turki, seraya menambahkan bahwa Ankara selalu melihat isu tersebut melalui lensa hati nurani.

"Bangsa Turki akan selamanya membawa pelukan mereka terhadap warga Suriah yang tertindas yang menghadapi hari-hari gelap sebagai "lencana kehormatan," tegas Erdogan, yang tampaknya merujuk pada jutaan warga Suriah yang datang ke Turki selama perang, banyak di antara mereka yang sekarang berbondong-bondong kembali ke Suriah.

Ankara tidak mempunyai rencana di wilayah negara lain, Erdogan menegaskan, menggarisbawahi bahwa satu-satunya tujuan operasi lintas batas antiterorisnya adalah untuk melindungi Turki.

“Sejak kemarin, era kegelapan telah berakhir di Suriah, hari-hari cerah telah dimulai,” paparnya.

Ia juga berjanji bahwa Turki tidak akan menoleransi munculnya sumber-sumber terorisme baru di luar perbatasannya.

Dengan kebijakannya yang damai dan aktif yang mengubah arah urusan dunia, Turki membentuk sejarah dan menulis ulang sejarahnya sendiri dan sejarah umat manusia.

Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus Minggu (8/12) dini hari. Hari itu menandakan runtuhnya rezim Partai Baath, yang telah berkuasa di Suriah sejak 1963. (Anadolu/Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya