Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Makin Banyak Warga AS Ingin Pindah ke Luar Negeri, Kenapa?

Wisnu Arto Subari
03/11/2024 10:24
Makin Banyak Warga AS Ingin Pindah ke Luar Negeri, Kenapa?
Pilpres AS.(Al Jazeera)

SEMAKIN banyak warga Amerika Serikat yang mempertimbangkan untuk pindah ke luar negeri karena ketidakstabilan politik di dalam negeri. Ini sebagian besar disebabkan oleh pemilihan presiden mendatang. Demikian laporan kantor berita Bloomberg pada Sabtu (2/11).

Bloomberg mengutip Jen Barnett, pakar emigrasi dan pendiri Expatsi, perusahaan yang membantu warga AS mencari tahu cara mereka secara nyata dapat meninggalkan negara itu.

Barnett mengungkapkan bahwa permintaan akan layanan mereka melonjak hingga 900% setelah ajang debat antara calon presiden saat itu, Joe Biden dan Donald Trump.

Barnett menuturkan, dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Expatsi menunjukkan bahwa pada Oktober lalu terdapat sekitar 7.000 warga negara AS yang tertarik untuk beremigrasi.

Perpecahan politik di Amerika Serikat ialah salah satu alasan utama keinginan untuk hengkang. Sedangkan alasan kedua ialah petualangan dan perkembangan pribadi.

Basil Mohr-Elzeki, direktur pelaksana di Henley & Partners (konsultan migrasi investasi), mengatakan bahwa jumlah total permintaan dari AS telah meningkat sebesar 500% sejak 2020 dan 10 bulan pertama 2024 menunjukkan lebih banyak permintaan dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah satu pendiri lembaga Global Citizen Solutions Artur Saraiva menekankan bahwa pemilihan presiden memainkan peran penting dalam keputusan warga AS untuk keluar dari negaranya.

Bloomberg melaporkan bahwa banyak warga Amerika yang mencari program untuk bermukim di luar negeri melalui investasi. Tujuan paling populer ialah Antigua dan Barbuda, Portugal, Malta, Yunani, dan Spanyol. 

Pemilihan presiden AS akan diadakan pada 5 November mendatang. Wakil Presiden petahana Kamala Harris dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik mencalonkan diri untuk jabatan tertinggi perpolitikan di negara itu. (Ant/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya