Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KOREA Utara mengumumkan mereka berhasil melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) baru, Hwasong-19. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menyatakan negara tersebut kini telah mencapai status "irreversible" dalam pengembangan sarana pengiriman senjata nuklir.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), uji coba yang dipandu oleh Kim ini merupakan langkah penting dalam "mempertahankan keunggulan mutlak" angkatan bersenjata negara tersebut.
Militer Korea Selatan melaporkan rudal itu diluncurkan dari wilayah Pyongyang pada sekitar pukul 7:10 pagi waktu setempat, dan terdeteksi melayang pada sudut tinggi sejauh sekitar 1.000 kilometer sebelum jatuh di Laut Timur. Rudal ini dinilai sebagai ICBM berbahan bakar padat terbaru.
Peluncuran ICBM ini merupakan yang pertama dalam hampir satu tahun dan terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November. Pengamat menyatakan bahwa provokasi Korea Utara ini kemungkinan dimaksudkan untuk memperlihatkan kemampuannya mengirimkan hulu ledak nuklir ke daratan AS dan mengalihkan perhatian dari kecaman atas pengerahan tentaranya ke Rusia baru-baru ini.
Korea Utara menggambarkan ICBM terbaru ini sebagai "sarana serangan ultra-kuat" dan versi "puncak" dari seri rudal jarak jauhnya.
"Uji coba sistem senjata strategis terbaru ini memperbarui catatan terbaru dari kemampuan rudal strategis DPRK dan menunjukkan modernitas serta kredibilitasnya sebagai pencegah strategis paling kuat di dunia," kata KCNA, menggunakan akronim nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
Pemimpin Korea Utara menyatakan kepuasannya uji coba tersebut membuktikan "posisi hegemonik" yang telah dicapai Korea Utara dalam pengembangan dan produksi sarana pengiriman nuklir yang "tidak dapat diubah," menurut KCNA.
Korea Utara menyatakan Hwasong-19 menempuh jarak 1.001,2 kilometer dengan ketinggian maksimum 7.687,5 kilometer dan terbang selama 5.156 detik. Ini tercatat sebagai waktu terbang terlama untuk rudal Korea Utara.
Foto-foto yang diterbitkan oleh media negara menunjukkan rudal tersebut diluncurkan dari kendaraan peluncur dengan 11 poros roda. Putri Kim Jong-un, yang diketahui bernama Ju-ae, juga terlihat menginspeksi peluncuran rudal tersebut. (Yonhap/Z-3)
Pada 6 Januari, Korea Utara sukses melakukan uji tembak rudal balistik hipersonik jarak menengah tipe baru. Kim Jong Un mengawasi uji tembak tersebut melalui sistem pemantauan.
Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah menuju laut timurnya, saat Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengunjungi Seoul.
Moskow menembakkan rudal baru Oreshnik atau Pohon Hazel ke fasilitas militer Ukraina sebagai tanggapan atas serangan Kyiv terhadap Rusia dengan rudal buatan AS dan Inggris.
AS mengerahkan sistem pertahanan rudal balistik paling canggih, THAAD, ke wilayah Palestina yang diduduki. Rudal balistik udara Kheibar Shekan-1 dan Kheibar Shekan-2 Iran lebih canggih?
Iran memiliki sejumlah besar rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan berbeda. Jumlahnya lebih dari 3.000 rudal balistik. Ini dilaporkan oleh Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth McKenzie.
Pimpinan Korea Utara Kim Jong-un murka saat kapal perang Korea Utara hancur dalam peluncuran yang gagal.
Setidaknya enam laporan unit artileri Rusia yang ditinjau oleh Reuters mendokumentasikan penggunaan antara 50% dan 100% amunisi Korea Utara di Ukraina baru-baru ini tahun ini.
Kim Jong Un memimpin pengujian drone militer terbaru dan sistem perang elektronik di Korea Utara pada 25-26 Maret.
PEMIMPIN tertinggi Korea Utara Kim Jong-un meyakinkan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergey Shoigu bahwa Pyongyang, Korea Utara mendukung upaya militer dan kepentingan strategis Rusia
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong-un telah memberikan penghormatan terakhirnya di sebuah makam keluarga untuk memperingati hari ulang tahun Kim Jong-il yang merupakan mendiang ayahnya.
Kim Jong-un mengatakan aliansi militer AS, Jepang, dan Korsel serta kekuatan strategis nuklir AS yang dikerahkan di Semenanjung Korea mengganggu keseimbangan kawasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved