Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PBB: Larangan Israel terhadap UNRWA Bertentangan dengan Hukum Internasional

Ferdian Ananda Majni
29/10/2024 07:31
PBB: Larangan Israel terhadap UNRWA Bertentangan dengan Hukum Internasional
UNRWA.(Al Jazeera)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan mendalam atas rancangan undang-undang parlemen Israel yang mencegah badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) melanjutkan operasinya di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Jerusalem Timur dan Gaza.

RUU tersebut melarang badan PBB untuk pengungsi Palestina, atau UNRWA, melakukan aktivitas apa pun atau memberikan layanan apa pun di Israel. Pemungutan suara berlalu 92-10.

"Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) menulis surat kepada Perdana Menteri Israel (Benjamin Netanyahu), mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam terhadap rancangan undang-undang tersebut, mengenai dampak yang akan ditimbulkannya," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada konferensi pers pada hari Senin (28/10)

Dujarric menyebut bahwa undang-undang Israel yang bertujuan menghentikan kegiatan UNRWA akan bertentangan dengan Piagam (PBB) dan tanggung jawab pemerintah Israel berdasarkan hukum internasional. Dujarric menambahkan bahwa warga Gaza di utara sangat membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa.

Dia mencatat bahwa Israel terus menolak permintaan PBB untuk pengiriman makanan dan bahan bakar ke Jabalia. "Operasi militer intensif sedang berlangsung di sekitar fasilitas kesehatan," mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Juru bicara tersebut secara terpisah mengatakan bahwa para pekerja bantuan melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhan warga. Namun ia memperingatkan bahwa hambatan yang sedang terjadi oleh Israel membuat organisasi bantuan tidak mungkin beroperasi dalam skala besar di Gaza Selatan.

Dia juga menyatakan bahwa Israel mengumumkan telah menyelesaikan penggerebekan di Rumah Sakit Kamal Adwan.

Menanggapi pertanyaan Anadolu tentang kemungkinan kuburan massal di Rumah Sakit Kamal Adwan, serupa dengan yang ditemukan setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit al-Shifa dan Nasser, Dujarric mengatakan pihaknya tidak mengetahui yang ditemukan. "Kami tidak tahu yang akan kami temukan," ujarnya.

Menekankan bahwa fokus utama PBB ialah memberikan bantuan kepada pasien yang masih dirawat di rumah sakit, Dujarric mengaku bahwa diperlukan akuntabilitas dalam prosesnya. "Jika kami mampu melakukan penyelidikan, kami akan melakukannya," pungkas Dujarric. (TRT World/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya