Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ENAM staf Badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina (UNRWA) tewas dalam serangan udara di sekolah Al Jaouni, Jalur Gaza. Pasukan Israel IDF menuduh sekolah staf UNRWA yang terbunuh merupakan anggota organisasi sayap Hamas.
Militer Israel, pada Kamis (12/9) waktu setempat, menyebut serangan dilakukan terhadap sekolah karena dituding menjadi markas Hamas. Menurut laporan Times of Israel, IDF menyebutkan ada sembilan anggota Hamas yang tewas.
Menurut klaim IDF, dari sembilan anggota Hamas tersebut ada tiga staf UNRWA yang menjadi korban. Staf yang tewas tersebut dituduh merupakan anggota Hamas.
Baca juga : Lima Kali dalam 11 Bulan, Israel Serang Sekolah PBB di Gaza
IDF menuding Hamas menggunakan sekolah untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap pasukan dan Israel. IDF mengeklaim meminta nama-nama karyawan UNRWA tetapi tidak menerima dari badan PBB tersebut.
"Setelah menerima tuduhan bahwa pekerja Palestina setempat dari badan UNRWA tewas dalam serangan itu, IDF menghubungi badan tersebut untuk meminta rincian dan nama-nama guna memeriksa tuduhan tersebut secara mendalam tetapi belum dijawab meskipun telah diminta berulang kali," demikian pernyataan militer Israel.
Direktur komunikasi UNRWA, Juliette Touma, mengatakan otoritas Israel tidak meminta daftar staf yang tewas dari badan tersebut.
Baca juga : Mayoritas Sekolah PBB-UNRWA di Jalur Gaza Hancur
"Nama-nama yang muncul pada pernyataan hari ini dari Angkatan Darat Israel belum pernah dilaporkan kepada kami oleh otoritas Israel pada kesempatan sebelum hari ini," kata dilansir BBC.
"UNRWA membagikan daftar semua stafnya dengan pemerintah tuan rumah dan dalam konteks Tepi Barat dan Gaza juga dengan negara Israel sebagai kekuatan pendudukan," imbuhnya.
Aksi serangan ke sekolah dan tempat perlindungan pengungsi diketahui merupakan kejahatan perang. UNRWA berulang kali diserang oleh Israel.
Baca juga : Israel Hantam Sekolah UNRWA Kamp Pengungi Gaza, 18 Tewas
Ini menjadi peristiwa serangan dengan korban terbanyak yang pernah dialami Badan PBB tersebut. Itu juga merupakan kelima kali sekolah tersebut diserang.
"Yang terjadi di Gaza sama sekali tidak dapat diterima. Pelanggaran dramatis terhadap hukum humaniter internasional ini harus dihentikan sekarang," kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengecam balik Guterres. Israel menuding PBB tidak masuk akal karena terus mengutuk Israel. Danon menuduh Hamas terus menggunakan anak-anak dan perempuan sebagai tameng.
Rekaman video menunjukkan bangunan sekolah hancur. Ambulans membawa pria, wanita, dan anak-anak yang terluka akibat serangan tersebut ke rumah sakit Al-Aqsa di Kota Deir Al Balah. (Z-2)
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved