Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Australia Perbarui Peringatan Perjalanan Warganya di Israel

Wisnu Arto Subari
15/10/2024 20:25
Australia Perbarui Peringatan Perjalanan Warganya di Israel
Ambulans Israel saat serangan maut Hizbullah datang.(Al Jazeera)

PEMERINTAH Australia memperbarui peringatan perjalanan bagi warganya di Israel. Negara Kanguru itu mendesak mereka meninggalkan negara Zionis segera menyusul eskalasi situasi keamanan yang diperparah serangan berkelanjutan Israel terhadap Jalur Gaza, Negara Palestina, dan Libanon

"Pemerintah Australia memiliki kekhawatiran serius bahwa situasi keamanan di Israel dan Wilayah Palestina yang Diduduki dapat memburuk dengan cepat. Hari ini, kami telah meningkatkan peringatan perjalanan Australia menjadi Jangan Bepergian. Ini berarti Anda harus meninggalkan negara itu sekarang jika aman untuk melakukannya," kata Menteri Luar Negeri Penny Wong d X pada Senin (14/10) malam.

Wong juga meminta warganya untuk menghubungi Pusat Darurat Konsuler Australia jika membutuhkan bantuan. Menurut diplomat senior itu, pemerintah Australia telah mengevakuasi 2.748 warganya dan keluarga mereka keluar Libanon.

Bulan lalu, Tiongkok dan Rusia juga meminta warga mereka untuk meninggalkan Israel akibat situasi keamanan saat ini di kawasan tersebut. Sepanjang tahun lalu, Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina di Gaza dan membuat hampir seluruh populasi sebanyak 2,3 juta warga mengungsi.

Serangan Israel di Gaza memperparah krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan dengan kurangnya makanan, air bersih, dan pasokan medis yang parah akibat blokade yang berkepanjangan. 

Upaya-upaya yang dipimpin Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar sebagai mediator untuk mencapai gencatan senjata dan mengamankan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk menghentikan pertempuran.

Sementara itu, Israel memperluas operasi militernya hingga Libanon dengan melakukan serangan darat dan udara sehingga ketegangan di kawasan terus meningkat. Israel saat ini menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya