Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

UNICEF Sebut Kehidupan Anak Palestina dan Libanon Hancur akibat Gempuran Israel

Basuki Eka Purnama
13/10/2024 10:40
UNICEF Sebut Kehidupan Anak Palestina dan Libanon Hancur akibat Gempuran Israel
Anak-anak Palestina saat mengungsi dari wilayah utara Gaza City, Jalur Gaza akibat gempuran Israel.(AFP/Omar AL-QATTAA )

KEHIDUPAN anak-anak di Palestina dan Libanon hancur dengan cara yang tidak terbayangkan. Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Dana Anak PBB (UNICEF) Catherine Russell.

"Puluhan ribu anak tewas. Ribuan lainnya ditahan, terlantar, menjadi yatim piatu, putus sekolah, dan mengalami trauma akibat kekerasan dan perang," katanya dalam sebuah pernyataan, Sabtu (12/10).

Ia menegaskan semua pihak berkewajiban melindungi warga sipil, termasuk anak-anak, pekerja kemanusiaan, serta infrastruktur sipil seperti sekolah dan fasilitas kesehatan.

Baca juga : 17 Ribu Anak Gaza Palestina Tewas akibat Serangan Israel

"Para pihak harus memberikan akses tanpa hambatan terhadap bantuan yang menyelamatkan nyawa. Kewajiban ini diabaikan secara mencolok," ungkap Russell.

Dia lebih lanjut mengatakan, "Kematian dan penderitaan anak-anak sebagai sesuatu yang memalukan sedangkan pertumpahan darah dan kengerian yang dialami anak-anak setiap hari adalah pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar kemanusiaan."

Karenanya, Russell meminta kekerasan terhadap anak-anak, yang merupakan pihak paling rentan, harus segera dihentikan.

Baca juga : UNICEF: Jalur Gaza Tempat paling Berbahaya Dunia bagi Anak

Kendati ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melancarkan genosida di Jalur Gaza sebagai respons atas serangan lintas batas kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.

Sejak itu, menurut otoritas kesehatan Jalur Gaza, hampir 42.200 warga di wilayah kantong Palestina itu tewas akibat serangan udara dan darat tak berkesudahan militer Israel.

Sebagian besar dari mereka yang tewas akibat genosida militer Zionis itu adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, serangan militer Israel tersebut juga melukai lebih dari 98.300 warga Palestina lainnya, serta memaksa hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi.

Tidak sampai di situ, kampanye genosida Israel di tengah blokade yang masih berlangsung itu. Jalur Gaza mengalami kekurangan parah akan stok pangan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel kini menghadapi gugatan kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakan mereka di Jalur Gaza. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya