Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
SEJUMLAH negara menyiapkan dan melakukan evakuasi bagi warga negaranya untuk segera meninggalkan Libanon di tengah meningkatnya eskalasi serangan antara pihak Israel dan Hamas. Melansir Al Jazeera, sejumlah negara menyiapkan skema evakuasi bagi warga negaranya yang ingin keluar dari Libanon.
Berikut daftar negara yang menyiapkan skema evakuasi warganya.
1. Australia menyediakan ratusan kursi pesawat bagi warganya untuk meninggalkan Libanon, menerbangkan pesawat militer ke Siprus dalam rencana darurat.
Baca juga : Aneka Rudal Canggih Iran dan Fitur-Fiturnya
2. Brasil menyebutkan bahwa 3.000 warganya ingin dipulangkan. Oleh karena itu, mereka mengirimkan pesawat Airbus A330 milik Angkatan Udara bagi mereka yang ingin pergi. Pesawat ini menerbangkan 220 orang dari Beirut pada Jumat dan melakukan dua kali penerbangan dalam seminggu.
3. Lebih dari 200 warga negara Tiongkok telah dievakuasi dengan selamat oleh pemerintah.
4. Laporan dari Kanada menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Australia dalam mengevakuasi warganya melalui laut.
Baca juga : Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah Setuju Gencatan Senjata sebelum Dibom Israel
5. Siprus mengevakuasi 38 warga negaranya pada Kamis dengan menggunakan pesawat yang disediakan oleh Yunani. Warga Siprus di Libanon diperkirakan berjumlah 1.000 hingga 1.500 orang.
6. Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan bahwa mereka menerbangkan 219 warga negaranya keluar dari Lebanon pada Jumat (4/10).
7. Prancis telah memiliki rencana kontingensi selama berbulan-bulan dengan rencana saat ini berpusat di bandara Siprus dan Beirut. Mereka juga mendiskusikan evakuasi melalui Turki.
Baca juga : Iran: Janji Palsu Gencatan Senjata AS dan Eropa jika tidak Balas Serang
8. Jepang mengirimkan dua pesawat angkut militer C-2 ke Libanon pada Kamis (3/10). Mereka bersiaga untuk mengevakuasi 40 hingga 50 warga negara Jepang di Libanon.
9. Yunani, mengevakuasi 22 warga negaranya pada Kamis, bersama dengan beberapa warga Siprus.
10. Belanda juga akan mengirimkan pesawat militer untuk memulangkan warga negaranya dari Libanon melalui dua penerbangan hari ini dan besok.
Baca juga : Prancis dan AS Minta Gencatan Senjata Hizbullah-Israel selama 21 Hari
11. Rumania mengevakuasi 69 warga negaranya dari Libanon dengan pesawat militer kemarin, kata kementerian luar negeri dan pertahanannya.
12. Rusia mulai mengevakuasi warganya dari Libanon. Keluarga para diplomatnya berangkat dengan penerbangan khusus dari Beirut kemarin.
13. Amerika Serikat memerintahkan puluhan tentara untuk dikerahkan ke Siprus untuk membantu mempersiapkan skenario seperti evakuasi warga Amerika dari Libanon. (Z-2)
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
KETUA DPP PDI Perjuangan Said Abdullah meminta pemerintah Indonesia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.
TENTARA Israel menghadapi tantangan logistik dan mekanis yang semakin besar di tengah perang berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
Pemerintahan AS boikot konferensi PBB untuk mendukung solusi dua negara, menyebutnya sebagai aksi publisits tidak tepat waktu.
Pejabat militer Israel mengungkap belum pernah ada bukti soal tudingan terhadap Hamas yang dituduh secara sistematis mencuri bantuan kemanusiaan di Gaza.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved