Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEJABAT Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan Amerika Serikat (AS) mendukung sikap Israel terhadap gencatan senjata, yang mencerminkan kurangnya keseriusan Washington dalam menghentikan serangan Tel Aviv terhadap Gaza. Zuhri mengatakan AS tidak serius dalam menekan Israel agar menyetujui gencatan senjata Gaza, dan mencatat bahwa Israel terus memaksakan persyaratan baru dengan dukungan AS.
Ia menyatakan bahwa keterlambatan tercapainya gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan di Gaza disebabkan oleh situasi ini. "Hamas menerima usulan dari mediator Mesir, Qatar, dan AS pada 2 Juli, tetapi Israel memberlakukan persyaratan baru, meskipun hal itu didasarkan pada prinsip-prinsip yang diuraikan dalam pidato Presiden Joe Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB," tambahnya, dilansir Anadolu, Jumat (30/8).
Terkait sikap Hamas, Zuhri mengatakan Hamas menegaskan kembali komitmen terhadap proposal yang diumumkan pada 2 Juli dan sedang menunggu rencana untuk melaksanakan perjanjian ini. Mengenai masa depan negosiasi antara Israel dan Hamas, ia menambahkan "ada perang genosida yang dilancarkan oleh penjajah di Jalur Gaza. Semua pihak internasional harus memenuhi tanggung jawab mereka untuk menghentikan serangan dan kejahatan ini. Kami bergabung dalam negosiasi ini untuk mengamankan gencatan senjata, tetapi pendudukan Israel salah memahami partisipasi Hamas dan melanjutkan perang genosida di Gaza," kata Zuhri.
Baca juga : Hamas Kukuh Dukung Gencatan Senjata Gaza Versi Biden
Ia menekankan bahwa bola sekarang berada di tangan Israel dan AS, dengan menyatakan jika pemerintah AS benar-benar menginginkan kesepakatan, mereka harus menekan Israel untuk menghentikan serangannya terhadap rakyat Palestina dan mematuhi kesepakatan sebelumnya.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa rancangan gencatan senjata yang diajukan Biden berbeda dari usulan Israel dan menuntut persyaratan baru. Netanyahu menuntut agar Israel terus mengendalikan koridor Netzarim dan Philadelphi, serta perlintasan perbatasan Rafah, dan bersikeras menghalangi anggota Hamas bergerak ke utara di Gaza.
Perlawanan Palestina terus berlanjut
Baca juga : Menhan Israel Desak Netanyau Sepakati Gencatan Senjata
Mengecam kejahatan Israel di Palestina, Zuhri menyatakan Hamas akan melindungi rakyat Palestina dan melawan penjajah dalam situasi apa pun. Zuhri menuduh penjajah berinvestasi di AS dan Eropa untuk menutupi kejahatan mereka di Tepi Barat. Ia menyoroti pernyataan yang mendukung pemindahan paksa warga Palestina di Tepi Barat.
"Ini menegaskan bahwa kita tengah menghadapi rencana Israel yang menyasar rakyat Palestina dan perjuangan mereka. Rakyat kami tidak akan menyerah pada rencana dan kejahatan ini. Kami akan terus melawan pendudukan dengan segala cara yang mungkin. Ya, memang ada penderitaan yang besar, tetapi para penjajah juga membayar harga yang mahal. Kami tegaskan komitmen kami terhadap perjuangan melawan pendudukan Zionis dan akan berupaya memajukan perjuangan ini dengan segala cara yang memungkinkan," imbuhnya.
Sejak 7 Oktober, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 40.602 warga Palestina, termasuk 16.589 anak-anak dan 10.980 wanita, serta melukai 93.855 orang. Ribuan orang masih terkubur di bawah reruntuhan, dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan lembaga pendidikan tempat orang mencari perlindungan, menjadi sasaran dan dihancurkan. (I-2)
Tepi Barat yang diduduki telah mengalami penggerebekan yang semakin sering dan sering kali mematikan oleh militer Israel di tengah perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Dia juga menekankan perlunya kekuatan global untuk mengambil tindakan tegas guna mengakhiri agresi Israel di wilayah tersebut.
Proposal ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan utama di balik kebuntuan selama berbulan-bulan dalam perundingan yang dimediasi oleh AS, Qatar dan Mesir.
AS hanya bisa berasumsi bahwa Iran ingin mendapatkan keuntungan dari semacam kemitraan untuk meningkatkan kemampuan Teheran di wilayah tersebut.
Aysenur Ezgi Eygi, 26, warga negara AS dan Turki, ditembak mati oleh pasukan Israel pada hari Jumat saat melakukan protes terhadap pemukiman ilegal Israel di Beita, distrik Nablus, Tepi Barat.
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved