Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KELOMPOK pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza, Hamas, mengatakan mereka hanya akan menyetujui kesepakatan yang akan mengarah pada gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan pertukaran tahanan yang serius.
Husam Badran, anggota biro politik Hamas, menegaskan kembali posisi kelompoknya. Dia mengatakan bahwa sudah jelas bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang menggagalkan perundingan.
Ditanya tentang optimisme yang disuarakan oleh Amerika Serikat (AS), Badran mengatakan Hamas tidak melihat AS sebagai mediator tetapi sebagai pendukung dan sponsor perang Israel di Gaza.
Baca juga : Ismail Haniyeh Dibunuh, AS Percaya Gencatan Senjata Gaza Terwujud
"Dalam praktiknya, AS memberi kedok dan lampu hijau bagi pendudukan dan Netanyahu untuk melanjutkan perang ini sambil mengisyaratkan adanya suasana positif. Kenyataannya, Netanyahu tidak peduli dengan suasana yang dibicarakan Amerika," katanya dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (17/8).
Sementara itu, Israel belum mengartikulasikan visi yang jelas untuk mengakhiri perang. Beberapa pejabat Israel mengatakan mereka mendukung usulan gencatan senjata, Netanyahu telah berulang kali menekankan bahwa perang akan terus berlanjut hingga negaranya mencapai kemenangan total.
Menurut laporan media Israel, Netanyahu telah menghadapi tekanan dari kepala keamanannya sendiri untuk menerima kesepakatan tersebut dan berhenti mengeluarkan tuntutan baru yang dapat menggagalkan pembicaraan. Namun kantor perdana menteri Israel menyatakan bahwa Hamas adalah pihak yang menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan pembicaraan di Doha, Qatar, memiliki awal yang menjanjikan. "Ini adalah pekerjaan yang penting. Kendala yang tersisa dapat diatasi, dan kita harus mengakhiri proses ini," katanya.
Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengatakan bahwa para mediator bertekad kuat untuk terus maju dalam upaya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Melaporkan dari Washington, AS, Alan Fisher dari Al Jazeera mencatat bahwa mekanisme implementasi masih perlu disiapkan. "Jadi, itu berarti tidak ada kesepakatan sampai ada kesepakatan," pungkasnya. (I-2)
Israel dan Suriah sepakat melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki merangkap Utusan Khusus untuk Suriah, Thomas Barrack.
Pemerintah Suriah menarik pasukan dari kota Druze, Sweida, setelah kesepaktan gencatan senjata yang baru.
KELOMPOK Hamas pada Rabu (9/7) menyatakan kesiapannya untuk membebaskan 10 sandera sebagai bagian dari negosiasi menuju kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mengadakan pertemuan di Gedung Putih, kali ini membahas rencana pemindahan warga Palestina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Gedung Putih, Washington, pada Senin (7/7).
SEJUMLAH menteri Israel dari faksi sayap kanan menyerukan penghentian pengiriman bantuan kemanusiaan menyusul lima tentara Israel tewas dalam penyergapan oleh pejuang Hamas di Gaza utara.
KELOMPOK Hamas menyambut baik kesepakatan internasional yang dicapai di Kolombia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
UNRWA yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina mendesak Israel supaya UNRWA segera diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Mantan PM Israel Ehud Plmert menyebut pembangunan Kota Kemanusiaan di GAza sebagai kamp konsentrasi.
PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
LAPORAN baru dari Israel menuduh Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang selama serangan 7 Oktober. Namun, seorang pejabat tinggi PBB membantahnya.
Israel siap untuk melakukan negosiasi menuju gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved