Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
KELOMPOK pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza, Hamas, mengatakan mereka hanya akan menyetujui kesepakatan yang akan mengarah pada gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan pertukaran tahanan yang serius.
Husam Badran, anggota biro politik Hamas, menegaskan kembali posisi kelompoknya. Dia mengatakan bahwa sudah jelas bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang menggagalkan perundingan.
Ditanya tentang optimisme yang disuarakan oleh Amerika Serikat (AS), Badran mengatakan Hamas tidak melihat AS sebagai mediator tetapi sebagai pendukung dan sponsor perang Israel di Gaza.
Baca juga : Ismail Haniyeh Dibunuh, AS Percaya Gencatan Senjata Gaza Terwujud
"Dalam praktiknya, AS memberi kedok dan lampu hijau bagi pendudukan dan Netanyahu untuk melanjutkan perang ini sambil mengisyaratkan adanya suasana positif. Kenyataannya, Netanyahu tidak peduli dengan suasana yang dibicarakan Amerika," katanya dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (17/8).
Sementara itu, Israel belum mengartikulasikan visi yang jelas untuk mengakhiri perang. Beberapa pejabat Israel mengatakan mereka mendukung usulan gencatan senjata, Netanyahu telah berulang kali menekankan bahwa perang akan terus berlanjut hingga negaranya mencapai kemenangan total.
Menurut laporan media Israel, Netanyahu telah menghadapi tekanan dari kepala keamanannya sendiri untuk menerima kesepakatan tersebut dan berhenti mengeluarkan tuntutan baru yang dapat menggagalkan pembicaraan. Namun kantor perdana menteri Israel menyatakan bahwa Hamas adalah pihak yang menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan pembicaraan di Doha, Qatar, memiliki awal yang menjanjikan. "Ini adalah pekerjaan yang penting. Kendala yang tersisa dapat diatasi, dan kita harus mengakhiri proses ini," katanya.
Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengatakan bahwa para mediator bertekad kuat untuk terus maju dalam upaya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Melaporkan dari Washington, AS, Alan Fisher dari Al Jazeera mencatat bahwa mekanisme implementasi masih perlu disiapkan. "Jadi, itu berarti tidak ada kesepakatan sampai ada kesepakatan," pungkasnya. (I-2)
Paus Leo XIV menyerukan agar Israel menghentikan “hukuman kolektif” terhadap penduduk di Gaza.
Jika gencatan senjata tidak tercapai, warga Kota Gaza akan melihat tank-tank militer Israel di luar rumah mereka. Tank-tank Israel telah memasuki area baru di pinggiran Kota Gaza semalam.
Presiden AS Donald Trump tegaskan tidak kirim pasukan darat ke Ukraina. Tapi membuka kemungkinan berikan dukungan udara.
Menlu Rusia Sergey Lavrov menolak memastikan rencana pertemuan antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky.
Donald Trump dorong dialog langsung antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky untuk akhiri perang. Namun, Kremlin meremehkan spekulasi pertemuan.
Qatar dan Mesir telah menerima persetujuan Hamas atas usulan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Generasi Z tercatat sebagai satu-satunya kelompok usia yang lebih banyak berpihak pada Hamas.
Hamas membantah klaim Israel bahwa juru bicara saya militer mereka, Abu Obeida, telah tewas dalam serangan di Gaza.
Israel mengklaim juru bicara sayap militer Hamas Abu Obeida tewas dalam serangan udara di Kota Gaza.
SURVEI baru menemukan bahwa 60% generasi Z di Amerika Serikat (AS) lebih menyukai Hamas daripada Israel dalam perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Hamas tidak memberikan detail kematian Sinwar, tetapi menerbitkan foto-foto dirinya bersama para pemimpin kelompok lainnya, yang menggambarkan mereka sebagai martir.
TUJUH tentara Israel terluka akibat ledakan yang menghantam kendaraan lapis baja di Kota Gaza pada Jumat (29/8) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved