Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Hamas Hanya Menginginkan Gencatan Senjata Permanen

Cahya Mulyana
17/8/2024 08:22
Hamas Hanya Menginginkan Gencatan Senjata Permanen
Hamas menilai AS bukan sebagai mediator namun sponsor utama pembantaian oleh Israel di Gaza.(Aljazeera)

KELOMPOK pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza, Hamas, mengatakan mereka hanya akan menyetujui kesepakatan yang akan mengarah pada gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan pertukaran tahanan yang serius.

Husam Badran, anggota biro politik Hamas, menegaskan kembali posisi kelompoknya. Dia mengatakan bahwa sudah jelas bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang menggagalkan perundingan.

Ditanya tentang optimisme yang disuarakan oleh Amerika Serikat (AS), Badran mengatakan Hamas tidak melihat AS sebagai mediator tetapi sebagai pendukung dan sponsor perang Israel di Gaza.

Baca juga : Ismail Haniyeh Dibunuh, AS Percaya Gencatan Senjata Gaza Terwujud

"Dalam praktiknya, AS memberi kedok dan lampu hijau bagi pendudukan dan Netanyahu untuk melanjutkan perang ini sambil mengisyaratkan adanya suasana positif. Kenyataannya, Netanyahu tidak peduli dengan suasana yang dibicarakan Amerika," katanya dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (17/8).

Sementara itu, Israel belum mengartikulasikan visi yang jelas untuk mengakhiri perang. Beberapa pejabat Israel mengatakan mereka mendukung usulan gencatan senjata, Netanyahu telah berulang kali menekankan bahwa perang akan terus berlanjut hingga negaranya mencapai kemenangan total.

Menurut laporan media Israel, Netanyahu telah menghadapi tekanan dari kepala keamanannya sendiri untuk menerima kesepakatan tersebut dan berhenti mengeluarkan tuntutan baru yang dapat menggagalkan pembicaraan. Namun kantor perdana menteri Israel menyatakan bahwa Hamas adalah pihak yang menghalangi upaya mencapai kesepakatan.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan pembicaraan di Doha, Qatar, memiliki awal yang menjanjikan. "Ini adalah pekerjaan yang penting. Kendala yang tersisa dapat diatasi, dan kita harus mengakhiri proses ini," katanya.

Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengatakan bahwa para mediator bertekad kuat untuk terus maju dalam upaya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Melaporkan dari Washington, AS, Alan Fisher dari Al Jazeera mencatat bahwa mekanisme implementasi masih perlu disiapkan. "Jadi, itu berarti tidak ada kesepakatan sampai ada kesepakatan," pungkasnya. (I-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya