Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ismail Haniyeh Dibunuh, AS Percaya Gencatan Senjata Gaza Terwujud

Wisnu Arto Subari
05/8/2024 08:29
Ismail Haniyeh Dibunuh, AS Percaya Gencatan Senjata Gaza Terwujud
Serangan udara Israel menargetkan sekolah lain yang menampung warga Palestina terlantar, menewaskan sedikitnya 17 orang di Kota Gaza, Minggu (4/8).(Dok Al-Jazeera)

AMERIKA Serikat (AS) percaya pada kemungkinan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan gerakan Palestina Hamas dapat terwujud, kendati situasi di Timur Tengah memburuk. Ini dikatakan Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada Minggu (4/8).

"Kami masih percaya bahwa kesepakatan gencatan senjata ialah cara terbaik untuk mengakhiri perang ini. Kami juga percaya, sangat mungkin," kata Kirby kepada Fox News.

Pejabat tersebut mencatat bahwa kedua pihak cukup dekat untuk mencapai kesepakatan tersebut. 

Baca juga : AS Upayakan Gencatan Senjata Jalur Gaza meskipun Ismail Haniyeh Dibunuh

Pada Sabtu (3/8), reporter politik Axios Barak Ravid mengatakan bahwa delegasi tingkat tinggi Israel telah tiba di Kairo untuk membahas dengan layanan khusus Mesir mengenai masalah gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Namun, pembicaraan tersebut tidak mencapai terobosan dan berakhir dengan jalan buntu.

Awal pekan ini, Hamas melaporkan kematian pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, akibat serangan Israel di kediamannya di Teheran, tempat dia tiba untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Baca juga : Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki

Gerakan tersebut menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas kematian Haniyeh dan mengatakan bahwa serangan tersebut tidak akan dibiarkan tanpa balasan.

Pada 7 Oktober 2023, Israel mengalami serangan roket yang belum pernah terjadi dari Jalur Gaza. Pejuang Hamas menyusup ke daerah perbatasan, menembaki militer, dan warga sipil serta mengambil lebih dari 200 sandera.

Pihak berwenang mengatakan bahwa sekitar 1.200 orang tewas selama serangan tersebut.

Sebagai balasan, tentara Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza yang mencakup serangan terhadap target sipil. 

Israel mengumumkan blokade total terhadap wilayah tersebut termasuk pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan seluruhnya dihentikan. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya