Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Rusia Kirim Sistem Pertahanan ke Iran, Serangan Mungkin Akhir Selasa

Wisnu Arto Subari
06/8/2024 17:55
Rusia Kirim Sistem Pertahanan ke Iran, Serangan Mungkin Akhir Selasa
Presiden AS Joe Biden ditanya wartawan tentang kemungkinan serangan Iran ke Israel.(Dok Al-Jazeera)

RUSIA mengirim sistem pertahanan udara ke Iran saat negara otoriter itu mempersiapkan serangan segera terhadap Israel, menurut pejabat di Teheran.

The New York Times diberi tahu oleh dua pejabat Iran, salah satunya ialah anggota militer negara itu, bahwa Rusia telah mulai mengirimkan radar canggih dan peralatan pertahanan udara.

Meskipun tidak diketahui secara pasti peralatan yang diminta Iran, Iran sudah memiliki beberapa sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia.

Baca juga : Blinken: Serangan Iran dan Hizbullah ke Israel paling Cepat Senin

Baru kemarin Sergei Shoigu, sekretaris dewan keamanan Rusia dan mantan menteri pertahanan, bertemu dengan presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dan pejabat keamanan tinggi untuk mendukung negara Timur Tengah itu.

Dilansir dari Daily Mail, Shoigu berkata, "Kami siap bekerja sama sepenuhnya dengan Iran di berbagai bidang."

Sementara itu, Pezeshkian berterima kasih kepada Moskow karena mendukung Iran di masa sulit. Ia menambahkan bahwa ia ingin memperkuat hubungan dengan Rusia.

Baca juga : Serangan Iran Diperkirakan Terjadi dalam Hitungan Jam dan Lebih Dahsyat

Iran saat ini tengah mempersiapkan serangan besar terhadap Israel sebagai balasan atas tewasnya negosiator utama Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut bulan lalu.

Serangan Iran akhir Selasa

Diplomat utama AS, Anthony Blinken, mengatakan kepada G7 pada akhir pekan bahwa hanya ada sedikit informasi tentang bentuk serangan yang diharapkan, tetapi kemungkinan besar akan terjadi pada akhir Selasa, jika memang terjadi.

Para pejabat Amerika dan Israel yakin bahwa Iran akan berkoordinasi dengan sekutunya di kawasan tersebut, yang juga dikenal sebagai Poros Perlawanan, terdiri dari kelompok-kelompok, termasuk Hizbullah di Libanon dan Houthi di Yaman.

Baca juga : Biden Temui Tim Keamanan Nasional Bahas Ancaman Konflik Timur Tengah

Di balik pintu tertutup, AS telah berupaya meredakan ketegangan antara Israel, Iran, dan sekutunya masing-masing.

Dalam upaya putus asa untuk meredakan ketegangan, Biden kemarin menelepon Raja Abdullah II dari Yordania, yang membantu menjatuhkan pesawat nirawak dan rudal Iran dalam pertikaian sebelumnya pada April. 

Blinken menelepon pejabat tinggi di Qatar dan Mesir, perantara utama yang mengupayakan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 10 bulan.

"Kami terlibat dalam diplomasi yang intens, hampir sepanjang waktu, dengan pesan yang sangat sederhana, semua pihak harus menahan diri dari eskalasi," kata Blinken setelah bergabung dengan pejabat tinggi lainnya dalam pertemuan di Gedung Putih.

"Sangat penting bagi kita untuk memutus siklus ini dengan mencapai gencatan senjata di Gaza," kata Blinken. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya