Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Serangan Iran Diperkirakan Terjadi dalam Hitungan Jam dan Lebih Dahsyat

Wisnu Arto Subari
05/8/2024 15:54
Serangan Iran Diperkirakan Terjadi dalam Hitungan Jam dan Lebih Dahsyat
Hizbullah mengatakan telah melancarkan serangan lain di Israel utara. Militer Israel mengonfirmasi beberapa roket telah diluncurkan dari Libanon.(Dok Al-Jazeera)

INGGRIS mengirim dua kapal perang angkatan laut dan beberapa helikopter Angkatan Udara Kerajaan ke Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Hal ini terjadi setelah sejumlah negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS) meminta warga negara mereka di Libanon untuk segera meninggalkan negara tersebut.

Pasukan Israel baru-baru ini telah melakukan serangkaian pembunuhan besar-besaran yang menewaskan pemimpin senior Hamas dan seorang komandan Hizbullah. Pasukan proksi terbesar Iran, Hizbullah, menanggapi dengan menembakkan sekitar 30 roket ke arah Galilea pada Sabtu (3/8) malam yang berhasil ditembak jatuh oleh Israel.

Namun, para pejabat AS, sekutu terkuat Israel, mengatakan bahwa mereka memperkirakan serangan balasan dari Iran yang dapat terjadi dalam hitungan jam. Petinggi intelijen memperkirakan serangan itu akan lebih besar dari beberapa ratus rudal yang diluncurkan oleh Teheran terhadap Israel pada April dan dapat melibatkan Hizbullah, Axios melaporkan.

Baca juga : Biden Temui Tim Keamanan Nasional Bahas Ancaman Konflik Timur Tengah

Menteri luar negeri Inggris David Lammy mengatakan bahwa situasi dapat memburuk dengan cepat. Kementerian Pertahanan mengonfirmasi bahwa kapal perusak pertahanan udara HMS Duncan milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RFA) Cardigan Bay sudah berada di wilayah tersebut.

Pejabat Kementerian Pertahanan juga mengatakan bahwa mereka mengerahkan staf militer untuk memberikan dukungan operasional kepada kedutaan besar guna membantu warga negara Inggris. Turki dan Jepang menjadi negara terakhir yang memperingatkan warga sipil mereka untuk mengungsi setelah Australia pada Minggu dan AS serta Inggris pada Sabtu.

Kedutaan Besar Amerika di Libanon memberi tahu warga negara AS untuk memesan tiket apa pun yang tersedia bagi mereka untuk keluar dari negara tersebut. "Kami menyarankan agar warga negara AS yang memilih untuk tidak meninggalkan Libanon menyiapkan rencana untuk situasi darurat dan berlindung untuk jangka waktu yang lama," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Baca juga : Iran Janji Balas Serangan Israel

G7 juga mendesak untuk menahan diri dengan menyampaikan kekhawatiran bahwa peristiwa baru-baru ini mengancam akan memicu konflik yang lebih luas di kawasan tersebut. Hal itu terjadi setelah AS mengerahkan armada kapal perang dan jet tempurnya sendiri ke Timur Tengah untuk melindungi warga sipil. Dan The Sun mengungkapkan minggu lalu bahwa Marinir Kerajaan Inggris telah disiagakan untuk mengevakuasi warga Inggris di Libanon.

Profesor Anthony Glees, seorang pakar intelijen dari Universitas Buckingham, mengatakan kepada The Sun terkait perang tersebut. Ia yakin semacam serangan balasan dari Iran atau Hizbullah sedang berlangsung dan perdamaian dunia berada di ujung tanduk.

Seperti pejabat yang dikutip dalam laporan tentang meningkatnya ketegangan saat ini, ia berpikir serangan balas dendam ini layaknya peluncuran rudal Iran pada 13 April. Namun karena keterbatasan angkatan udara dan kemampuan rudal Iran, ia berpikir hal itu kemungkinan melibatkan Hizbullah yang bermarkas tepat di atas perbatasan utara Israel.

Berbicara setelah Hizbullah menembakkan roket ke Israel pada Sabtu, Prof Glees mengatakan kepada The Sun, "Saya pikir situasinya telah berubah beberapa tingkat hari ini. Jika tidak ada apa pun dalam 24 jam ke depan, kita bisa bernapas lega. Namun saya prediksi akan ada sesuatu dalam 24 jam ke depan yang akan menunjukkan perang Timur Tengah yang lebih luas sekarang diharapkan."

Selama perjalanan ke Departemen Luar Negeri Israel beberapa tahun yang lalu, Prof Glees mengatakan tentang para pejabat, "Setiap orang mengatakan, orang-orang yang benar-benar kita takuti, selama Iran tidak memiliki senjata nuklir ialah Hizbullah. Mereka yang benar-benar berbahaya. Itulah musuh yang ditakuti Israel," tambahnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya