Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
UTUSAN Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amir Saeed Iravani menegaskan, Rabu (31/7), bahwa negaranya akan membalas pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran ketika dianggap perlu dan tepat.
"Republik Islam Iran memiliki hak yang melekat untuk membela diri sesuai dengan hukum internasional untuk menanggapi tindakan teroris dan kriminal ini secara tegas ketika dianggap perlu dan tepat," kata Iravani kepada Dewan Keamanan PBB. Iravani menyebut kematian Haniyeh, "Hasil dari tindakan terorisme agresif oleh rezim pendudukan Zionis Israel."
Dia menggambarkan serangan itu sebagai kelanjutan dari kegiatan teroris dan sabotase yang dilancarkan Israel di kawasan. Dia menyatakan mengutuk sangat mengutuk serangan itu. Iravani juga menegaskan kembali komitmen Iran untuk menegakkan hukum internasional serta tujuan dan prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca juga : Ismail Haniyeh Disebut Tewas akibat Bom yang Disimpan Lama
Perdamaian di kawasan itu hanya dapat dicapai dengan menghormati prinsip-prinsip tersebut. Dia menuduh Israel mengambil sikap agresif terhadap semua negara di kawasan itu. Iravani menyebut, "Para pemimpin rezim (Israel) yang kasar dan suka berperang ini," tidak menghormati prinsip-prinsip dasar hukum internasional. AS, katanya, juga memikul tanggung jawab karena merupakan sekutu strategis dan pendukung utama rezim Israel.
Dia mendesak masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk tidak tinggal diam dalam menghadapi kejahatan keji tersebut. "Selama hampir 10 bulan, negara-negara tertentu, khususnya AS, telah melindungi Israel dari tanggung jawab apa pun atas pembantaian di Gaza dan kegiatan jahat di kawasan itu," ujarnya.
Dia menuduh negara-negara tersebut tidak hanya menghalangi hak Palestina untuk membela diri secara sah tetapi juga berusaha melegitimasi pembantaian dan genosida Israel terhadap rakyat Palestina yang mengarah pada salah tafsir konsep pembelaan diri.
Baca juga : Houthi: Pembunuhan Ismail Haniyeh Tingkatkan Pertempuran Lebih Luas
Iravani mendesak Dewan Keamanan segera mengambil tindakan guna meminta pertanggungjawaban Israel atas serangan tersebut, termasuk sanksi dan tindakan lain guna mencegah rezim Zionis itu terus melancarkan serangan berbahaya.
Feda Abdelhady, wakil duta besar Palestina untuk PBB, mengatakan warga sipil Palestina dilanda ketakutan, penderitaan, dan kerugian yang meningkat setiap hari akibat kekuatan pendudukan Israel.
Abdelhady menekankan bahwa para pemimpin Palestina mengutuk keras pembunuhan Haniyeh dan bahwa keadaan berkabung telah dideklarasikan di Palestina.
Baca juga : Upacara Pemakaman Ismail Haniyeh di Teheran Iran
Dia mengatakan bahwa Israel lebih menyukai, "Kekerasan dan terror," daripada penghormatan pada hukum internasional, diplomasi, dan kehidupan manusia.
Utusan Palestina tersebut mengatakan tidak ada anak, perempuan, pria, atau bayi yang bisa lolos dari penargetan oleh tentara pendudukan Israel dan milisi pemukim Israel.
Dia mengingatkan bahwa para pejabat Israel merasa yakin tidak akan dihukum atas kejahatan-kejahatan yang mereka perbuat.
Baca juga : Ismail Haniyeh Dibunuh Dapat Ciptakan Perang Masif, Bagaimana Peran AS?
Abdelhady mendesak masyarakat internasional untuk menghadapi kenyataan tersebut dan mengakhiri kejahatan serta serangan ini.
"Israel tidak memiliki hak untuk mengeklaim pembenaran atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan ini," katanya.
Hadi Hachem, Kuasa Usaha Misi Tetap Libanon untuk PBB, mengatakan pemerintah dan rakyat Libanon tidak menginginkan perang. "Libanon berkomitmen penuh pada resolusi 1701," imbuhnya.
Hachem memperingatkan, "Masa sekarang pahit. Masa depan suram dan apa yang dimulai di Timur Tengah akan menyebar ke seluruh dunia." (Ant/Z-2)
Terdapat dua kelompok pelaku yang saat ini dalam penanganan, yaitu terkait tindak pidana pencurian dan kekerasan, dan pertolongan jahat atau penadahan.
Bryan Kohberger, mahasiswa doktoral kriminologi, mengaku bersalah atas pembunuhan empat mahasiswa Idaho tahun 2022.
Setelah membunuh istri, pelaku mendatangi rumah tetangganya pada tengah malam dan secara terbuka mengakui perbuatannya.
Seorang perempuan berinisial RK, berusia 25 tahun, diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga tewas. Pelaku diduga adalah suaminya sendiri, JN, berusia 36 tahun.
Vance Luther Boelter didakwa membunuh legislator Melissa Hortman dan penembakan terhadap senator negara bagian Minnesota, John Hoffman.
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
KELOMPOK aktivis Palestine Action dilaporkan meluncurkan situs web rahasia bernama Direct Action Training untuk merekrut anggota baru.
TONY Blair Institute dikaitkan dengan proyek yang dikecam luas karena mengusulkan pembersihan etnis di Jalur Gaza dengan melibatkan pembangunan kembali daerah kantong pantai itu.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia pada perdamaian dan reformasi global.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Bukan sekadar peringatan sejarah, Asyura 2025 serukan solidaritas bagi Palestina dan janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved