Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ismail Haniyeh Disebut Tewas akibat Bom yang Disimpan Lama

Khoerun Nadif Rahmat
02/8/2024 14:41
Ismail Haniyeh Disebut Tewas akibat Bom yang Disimpan Lama
Ismail Haniyeh.(AFP)

PIMPINAN Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, disebut tewas akibat alat peledak atau bom yang diselundupkan ke dalam wisma di Teheran tempatnya menginap.

Seperti yang dilaporkan oleh The New York Times, tujuh pejabat Timur Tengah, termasuk dua orang Iran, dan seorang pejabat Amerika Serikat meyakini bahwa Ismail Haniyeh tewas akibat bom yang diselundupkan.

Bom tersebut telah disembunyikan sekitar dua bulan yang lalu di wisma tempat Haniyeh menginap, menurut pejabat Timur Tengah tersebut. Wisma tersebut dikelola dan dilindungi oleh Korps Garda Revolusi Islam dan merupakan bagian dari sebuah kompleks besar, yang dikenal sebagai Neshat, di lingkungan kelas atas di Teheran utara.

Baca juga : Ismail Haniyeh Dibunuh Dapat Ciptakan Perang Masif, Bagaimana Peran AS?

Sumber mengatakan Haniyeh sedang berada di ibu kota Iran untuk menghadiri pelantikan presiden. Bom tersebut diledakkan dari jarak jauh, setelah dipastikan bahwa dia berada di dalam kamarnya di wisma tersebut. Ledakan itu juga menewaskan seorang pengawal.

Para pejabat Iran dan Hamas mengatakan pada Rabu (31/7) bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Penilaian ini juga disampaikan oleh beberapa pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya.

Pembunuhan Haniyeh mengancam akan memicu gelombang kekerasan lain di Timur Tengah dan mengacaukan perundingan yang sedang berlangsung untuk mengakhiri perang di Gaza. Haniyeh merupakan negosiator utama dalam perundingan gencatan senjata.

Baca juga : Houthi: Pembunuhan Ismail Haniyeh Tingkatkan Pertempuran Lebih Luas

Sumber juga mengatakan, Israel belum secara terbuka mengakui tanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Namun para pejabat intelijen Israel memberikan penjelasan kepada Amerika Serikat dan pemerintah negara-negara Barat lain mengenai rincian operasi tersebut setelah kejadian.

Akan tetapi hal itu dibantah oleh Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken. Amerika Serikat, katanya, tidak menerima informasi sebelumnya tentang rencana pembunuhan tersebut.

Dalam beberapa jam setelah pembunuhan itu, spekulasi segera terfokus pada kemungkinan bahwa Israel telah membunuh Haniyeh dengan serangan rudal, mungkin ditembakkan dari pesawat tanpa awak atau pesawat terbang, mirip dengan cara Israel meluncurkan rudal ke pangkalan militer di Isfahan pada April.

Baca juga : Upacara Pemakaman Ismail Haniyeh di Teheran Iran

Teori rudal tersebut menimbulkan pertanyaan tentang cara Israel dapat menghindari sistem pertahanan udara Iran lagi untuk melakukan serangan udara yang begitu berani di ibu kota.

Ternyata, para pembunuh dapat mengeksploitasi jenis celah yang berbeda dalam pertahanan Iran. Celah dalam keamanan kompleks ini yang seharusnya dijaga ketat.

Tewasnya Haniyeh di Iran merupakan kegagalan besar dalam bidang intelijen dan keamanan bagi Iran dan merupakan hal yang sangat memalukan bagi Garda Revolusi. Mereka menggunakan kompleks tersebut untuk retret, pertemuan rahasia, dan tempat tinggal para tamu terkemuka seperti Haniyeh. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya