Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Malnutrisi dan Kekerasan Terus Berlanjut

Thalatie K Yani
31/7/2025 06:42
Krisis Kemanusiaan di Gaza: Malnutrisi dan Kekerasan Terus Berlanjut
Ilustrasi(Media Sosial X)

DALAM 24 jam terakhir, tujuh warga Gaza meninggal dunia akibat malnutrisi, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas. Sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 2023, total kematian akibat kelaparan mencapai 154 orang, termasuk 89 anak-anak. Para ahli keamanan pangan yang didukung PBB memperingatkan skenario terburuk, yaitu kelaparan massal, kini tengah terjadi di Gaza.

Israel menyatakan tidak membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun pernyataan ini ditolak sekutu Eropa, PBB, dan organisasi lain yang aktif di wilayah tersebut. 

Sementara itu, utusan khusus AS, Steve Witkoff, akan mengunjungi Israel pada Kamis (31/7) untuk membahas krisis ini, dalam kunjungan pertamanya dalam tiga bulan terakhir. Kunjungan ini dilakukan setelah AS dan Israel menarik delegasi mereka dari pembicaraan gencatan senjata di Qatar, dengan AS menuduh Hamas tidak bernegosiasi dengan itikad baik.

Distribusi Bantuan

Di sisi lain, insiden mematikan kembali terjadi di dekat pusat distribusi bantuan kemanusiaan. Sumber rumah sakit Gaza melaporkan enam warga Palestina tewas di dekat pusat distribusi Gaza Humanitarian Foundation (GHF) di Rafah. Menurut sumber tersebut, kerumunan yang mencoba masuk ke pusat distribusi sebelum dibuka diserang tank Israel. 

GHF membantah adanya pembunuhan di lokasi mereka. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim hanya menembakkan "tembakan peringatan" dari jarak ratusan meter setelah memerintahkan sekelompok orang yang dianggap mengancam pasukan mereka untuk menjauh. IDF juga menyebut jumlah korban yang dilaporkan tidak sesuai dengan informasi mereka.

Kementerian kesehatan Gaza melaporkan 103 orang tewas dalam 24 jam terakhir, termasuk 60 orang yang tewas saat mencari bantuan. Selain itu, Palang Merah Palestina (PRCS) menyatakan dua rumah sakit menerima enam jenazah dan merawat 274 orang yang terluka akibat insiden di dekat pusat bantuan di Zikim.

Krisis Bantuan Kemanusiaan

Krisis bantuan kemanusiaan semakin parah. Pada Selasa, hanya 109 truk bantuan yang masuk ke Gaza, dan sebagian besar dijarah setelah melintasi perbatasan. PBB memperkirakan setidaknya 600 truk bantuan per hari diperlukan untuk mengatasi krisis ini. 

Israel sempat memberlakukan blokade total terhadap pengiriman bantuan pada awal Maret, sebelum melanjutkan serangan militer melawan Hamas dua minggu kemudian, yang mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan. Meski blokade akhirnya dilonggarkan setelah peringatan kelaparan dari para ahli global, kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar terus memburuk.

Konflik ini bermula dari serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Sebagai respons, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza, yang menurut otoritas kesehatan Gaza telah menewaskan 60.138 orang.

Pengakuan Negara Palestina

Di tengah situasi ini, Israel bereaksi keras terhadap janji Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, untuk mengakui negara Palestina pada September mendatang kecuali Israel memenuhi syarat tertentu, termasuk gencatan senjata dan menghidupkan kembali solusi dua negara. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut sikap Inggris sebagai "hadiah bagi terorisme Hamas." Seorang warga Inggris-Israel yang pernah disandera Hamas, Emily Damari, juga mengkritik Starmer, menyebutnya "berisiko memberi hadiah pada teror." (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya