Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang baru-baru ini menyatakan akan mengakui Palestina sebagai negara. Dalam wawancara bersama Fox Radio pada Kamis (31/7) Rubio menyebut keputusan tersebut tidak relevan.
"Tak satu pun dari negara-negara itu memiliki kekuatan untuk benar-benar mendirikan negara Palestina," kata Rubio dikutip Anadolu, Jumat (1/8).
Dia menekankan bahwa pembentukan negara Palestina tidak mungkin terjadi tanpa persetujuan dari Israel.
"Tidak akan ada negara Palestina kecuali Israel menyetujuinya," sebutnya.
Rubio juga menyoroti ketidakjelasan dari rencana negara-negara pendukung Palestina.
"Mereka bahkan tidak bisa menentukan di mana negara Palestina ini akan berada. Mereka tidak bisa menunjuk siapa yang akan memimpinnya. Menurut saya, itu kontraproduktif," lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa Hamas masih menyandera sekitar 20 orang dan menyimpan jenazah lebih dari 50 orang. Rubio menuduh negara-negara Barat yang mengakui Palestina seolah ikut berpihak kepada Hamas.
"Pada akhirnya, Hamas adalah pihak yang mendorong keberadaan negara Palestina. Jadi, ini seperti memberikan imbalan atas tindakan mereka," ucapnya.
Sementara para pendukung pengakuan ini menilai langkah tersebut sebagai bagian penting untuk mencapai perdamaian, Rubio menilai kebalikannya. Dia mengeklaim pengakuan negara Palestina justru merusak upaya gencatan senjata yang tengah dinegosiasikan.
Rubio juga menyebut bahwa banyak dari keputusan tersebut didorong oleh dinamika politik dalam negeri negara masing-masing, bukan pertimbangan geopolitik.
"Langkah ini justru merugikan perjuangan perdamaian. Mereka tidak membantu dan hanya mendorong serta menguntungkan Hamas, yang kini memiliki lebih banyak alasan untuk menolak gencatan senjata dan tidak membebaskan para sandera," tegasnya.
Dia mendesak negara-negara Barat tersebut untuk bersatu dan fokus menekan Hamas agar segera membebaskan 20 sandera yang masih hidup.
Pada akhir Juni, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan niat negaranya untuk secara resmi mengakui negara Palestina. Dia berencana menyampaikan deklarasi resmi dalam Sidang Umum PBB bulan September.
Perdana Menteri Kanada Mark Carney dan pejabat senior Malta, Christopher Cutajar, juga menyampaikan hal serupa, yakni negara mereka akan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan Inggris akan memberikan pengakuan resmi terhadap Palestina di Sidang Umum PBB jika Israel gagal memenuhi sejumlah syarat yang telah ditetapkan.
Seluruh pengumuman ini diperkirakan akan disampaikan secara resmi dalam forum Majelis Umum PBB pada bulan September mendatang. (Fer/I-1)
AS memperluas upaya untuk menghambat Pengadilan Pidana Internasional atas penuntutannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Menlu AS Marco Rubio umumkan mencapai kesepakatan meredakan ketegangan di Suriah.
Menlu AS Marco Rubio dan mitranya dari Prancis, Jerman, dan Inggris sepakat menetapkan akhir Agustus sebagai batas waktu de facto untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mulai memberhentikan lebih dari 1.300 pegawainya sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang sudah lama dirancang.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) secara resmi memulai proses pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 1.300 pegawainya pada Jumat (11/7).
PERDANA Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan tambahan bantuan sebesar 100 juta ringgit atau sekitar sekitar Rp346 miliar untuk rakyat Palestina.
Petani Palestina melaporkan tanaman zaitun mereka ditumbangkan oleh Israel, dan LSM Palestina mencatat 14 orang telah ditangkap di Desa al-Mughayyir selama tiga hari pengepungan.
Ribuan peserta aksi yang hadir dalam agenda ini merupakan gabungan dari berbagai ormas dan lembaga di Kota Bandung.
UI menyampaikan tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Veldkamp juga mengaku ragu kondisi politik akan berubah dalam waktu dekat.
Keputusan UI menghadirkan Peter Berkowitz sebagai pembicara di acara PSAU Pascasarjana 2025 memicu kecaman luas dari mahasiswa dan publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved