Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Menlu AS Rubio: Lebih Banyak Orang Israel, Dunia akan Aman

Wisnu Arto Subari
18/2/2025 14:22
Menlu AS Rubio: Lebih Banyak Orang Israel, Dunia akan Aman
Marco Rubio dan Benjamin Netanyahu.(Al Jazeera)

MENTERI Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio mengatakan pada Minggu (16/2) bahwa jika ada lebih banyak orang Israel di Timur Tengah, dunia akan menjadi lebih aman. Sebaliknya, Rubio menuding Iran sebagai sumber masalah di dunia.

"Jika ada lebih banyak orang Israel di Timur Tengah, lebih banyak negara seperti itu, dunia akan menjadi lebih aman di tempat yang lebih baik. Dan inilah yang kami harapkan untuk kawasan dan planet kita. Satu negara yang selalu mencari perdamaian tetapi tidak akan membiarkan dirinya diintimidasi atau dihancurkan oleh musuh-musuhnya. Dan di sisi itu, Anda (Israel) selalu dapat mengandalkan kami, selama saya berada di posisi ini dan Presiden Trump berada di Gedung Putih," ujar 

Lantas ia menuding Iran yang tetap menjadi satu-satunya sumber ketidakstabilan terbesar di Timur Tengah. Karenanya, pihaknya memberikan dukungan penuhnya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pertemuan antara keduanya di Jerusalem terjadi saat gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas-- kelompok militan yang didukung oleh Iran--berlangsung hingga bulan kedua meskipun diuji hingga batasnya minggu ini.

Meskipun gencatan senjata itu rapuh, Rubio mengatakan Hamas harus dibasmi dan memuji rencana berani Presiden Donald Trump untuk menguasai Gaza dan memindahkan warga Palestina ke negara lain.

Sementara pertukaran sandera dan tahanan, masa depan gencatan senjata, dan kemungkinan perdamaian abadi telah mendominasi diskusi baru-baru ini antara kedua negara, Netanyahu mengatakan kepada awak pers setelah pertemuan itu bahwa tidak ada masalah yang lebih penting daripada Iran.

Rubio mengatakan di Jerusalem bahwa Iran berada, "Di balik setiap kelompok teroris, di balik setiap tindakan kekerasan," dan, "Di balik segala sesuatu yang mengancam perdamaian dan stabilitas." (NBC News/TRT World/Al Jazeera/I-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya