Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Dua Penyebab Perundingan Hamas-Israel di Ujung Tanduk

Dhika Kusuma Winata
14/7/2025 08:40
Dua Penyebab Perundingan Hamas-Israel di Ujung Tanduk
Anak Gaza.(Al Jazeera)

PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan. Ini hampir seminggu pembicaraan untuk menghentikan genosida selama 21 bulan di wilayah Palestina tersebut.

Seorang sumber Palestina yang mengetahui perundingan tidak langsung di Qatar itu mengatakan kepada AFP bahwa usulan Israel untuk mempertahankan pasukannya di Gaza menghambat kesepakatan untuk jeda 60 hari. Yang kedua, menurut seorang sumber kepada Middle East Eye, yaitu metode penyaluran bantuan.

AS dilaporkan mengusulkan penundaan pembahasan kedua poin itu dan berfokus pada nama-nama tahanan Palestina yang akan dibebaskan Israel dengan imbalan tawanan Israel yang tersisa. Namun, para negosiator Palestina yakin pendekatan ini tergolong jebakan. "Ini dirancang untuk menyalahkan Hamas atas kegagalan perundingan ini," ujar sumber itu. 

Di sisi lain, seorang pejabat politik senior Israel yang enggan disebutkan namanya menuduh pihak Hamas bersikap tidak fleksibel dan sengaja menggagalkan upaya perdamaian. Israel ingin mempertahankan pasukan di sebagian besar Jalur Gaza selama gencatan senjata 60 hari.

Itu mencakup sebagian besar Rafah dan zona penyangga hingga tiga kilometer di sepanjang perbatasan timur dan utara Gaza dengan Israel. Zona penyangga ini akan mencakup beberapa kota dan permukiman Palestina untuk menghalangi ratusan ribu pengungsi kembali ke rumah.

Kesepakatan Januari

Hamas mendesak Israel berpegang pada garis penarikan yang disepakati dalam gencatan senjata Januari yang dilanggar negeri zionis itu pada Maret. Pasukan Israel tetap berada di beberapa bagian Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir dan berjarak 700 meter dari perbatasan dengan Israel di timur dan utara, sambil menunggu perjanjian gencatan senjata permanen.

Mengenai masalah bantuan, para negosiator Israel berkeras agar Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) menjadi salah satu distributor utama makanan, meskipun mendapat kecaman luas internasional karena merenggut banyak nyawa warga Palestina. Untuk mengaburkan legitimasi yang akan diperoleh GHF jika Hamas menerima pengaturan ini, Israel memberi tahu Program Pangan Dunia (WFP) PBB bahwa mereka harus menjadi distributor utama bantuan.

Wakil Direktur Eksekutif WFP, Carl Skau, mengatakan pada Jumat (11/7) bahwa para pejabat Israel mengindikasikan keinginan mereka agar PBB melanjutkan perannya sebagai pemasok utama bantuan di Gaza. Para negosiator Hamas menolak hal ini, karena khawatir GHF pada akhirnya akan menggantikan PBB jika tetap beroperasi.

Serangan maut 

Saat perundingan mandek di Qatar, serangan udara Israel yang mematikan terus berlanjut. Kemarin, badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan itu menewaskan lebih dari 30 warga Palestina, termasuk anak-anak di titik distribusi air.

Tujuh badan PBB memperingatkan bahwa kekurangan bahan bakar mencapai tingkat kritis, sehingga mengancam operasi bantuan, perawatan rumah sakit, dan kerawanan pangan yang sudah kronis. Badan pertahanan sipil menambahkan setidaknya 31 orang tewas dalam serangan Israel sejak Sabtu malam hingga kemarin pagi. 

Menurut juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal, delapan orang tewas dalam serangan terhadap rumah-rumah di Kota Gaza utara. Di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah, 10 orang tewas dalam serangan terhadap satu rumah dan 10 lain, termasuk delapan anak-anak, tewas di titik distribusi air.

"Kami terbangun karena suara dua ledakan besar," kata Khaled Rayyan setelah rumah rata di Nuseirat. "Tetangga kami dan anak-anaknya berada di bawah reruntuhan."

Pembatasan media 

Warga lain, Mahmud al-Shami, meminta para negosiator mengakhiri perang. "Yang terjadi pada kami belum pernah terjadi dalam seluruh sejarah umat manusia," katanya. "Cukup."

Di Gaza selatan, tiga orang tewas ketika jet tempur Israel menghantam tenda yang menampung pengungsi Palestina di wilayah pesisir Al-Mawasi. Belum ada komentar langsung dari militer Israel yang baru-baru ini mengintensifkan operasinya di seluruh Gaza.

Pada Sabtu, militer mengatakan jet tempur menghantam lebih dari 35 target Hamas di sekitar Beit Hanun, Gaza utara. Pembatasan media di Gaza dan kesulitan mengakses banyak wilayah membuat AFP tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban dan detail yang diberikan badan pertahanan sipil serta pihak-pihak lain.

Di Tel Aviv, ribuan orang berkumpul di pusat pesisir Israel pada Sabtu menuntut pembebasan para sandera. "Jendela kesempatan terbuka sekarang dan tidak akan lama," kata mantan sandera, Eli Sharabi.

Kapal Handala

Jaringan internasional kelompok masyarakat sipil Freedom Flotilla Coalition (FFC) diketahui kembali mengirim kapal bernama Handala setelah Madleen. Handala direncanakan meninggalkan pelabuhan Siracusa di Sisilia, Italia, kemarin, menuju Gaza. 

Handala, dinamai berdasarkan kartun anak ikonik karya Naji al-Ali, ialah kapal nelayan Norwegia bertenaga diesel sepanjang 18 meter dibangun pada 1968. "Perahu ini membawa semangat Handala dan setiap anak di Gaza yang dirampas keamanan, martabat, dan kebahagiaannya," kata FFC dilansir Ahram. 

Meskipun daftar lengkap penumpang Handala belum diungkapkan, beberapa di antaranya sudah diketahui. Aktivis Brasil Thiago Ávila dan aktivis Jerman-Kurdi Yasmin Acar, keduanya berlayar pada Juni bersama Madleen yang dicegat angkatan laut Israel di perairan internasional, berada di atas kapal tersebut. 

Ada juga jurnalis, produser, dan pembuat film Arab-Australia Tania Safi; Vigdis Bjorvand, seorang warga sipil Norwegia berusia 70 tahun sebagai juru masak; aktivis Palestina Yazan Issa; pengacara dan profesor Prancis-AS Frank Romano; dan veteran AS Bob Subirry. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik