Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Netanyahu Perintahkan Negosiasi dengan Hamas untuk Bebaskan Sandera di Gaza

Ferdian Ananda Majni
22/8/2025 11:39
Netanyahu Perintahkan Negosiasi dengan Hamas untuk Bebaskan Sandera di Gaza
Warga Gaza.(Al Jazeera)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dimulainya pembicaraan dengan kelompok Hamas guna membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, Palestina.

Instruksi tersebut disampaikan sehari setelah Kementerian Pertahanan menyetujui pengerahan sekitar 60.000 pasukan cadangan yang dipersiapkan untuk merebut benteng terakhir Hamas di Kota Gaza.

"Saya datang untuk menyetujui rencana militer (IDF) dalam menguasai Kota Gaza dan mengalahkan Hamas," kata Netanyahu dalam pernyataan video yang dikutip AFP, Jumat (22/8).

"Pada saat yang sama, saya telah memerintahkan agar negosiasi segera dimulai untuk membebaskan seluruh sandera kami dan mengakhiri perang dengan syarat yang dapat diterima oleh Israel," tambahnya.

Mediator internasional disebut telah menunggu beberapa hari untuk mendapatkan tanggapan resmi Israel terhadap usulan gencatan senjata terbaru. Hamas sebelumnya menyatakan menerima rencana tersebut.

Netanyahu menekankan apresiasinya terhadap para tentara Israel. "Saya sangat menghargai komitmen para prajurit cadangan, dan tentu saja pasukan reguler, untuk misi penting ini," sebutnya.

Dia juga menegaskan bahwa operasi militer dan upaya diplomasi saling berkaitan. "Kedua hal ini, mengalahkan Hamas dan membebaskan semua sandera kami, berjalan beriringan," lanjutnya.

Sejak hampir dua tahun konflik, Israel dan Hamas telah beberapa kali melakukan negosiasi tidak langsung yang menghasilkan dua kali gencatan senjata sementara. Dalam kesempatan itu, sejumlah sandera Israel dibebaskan dengan imbalan tahanan Palestina.

Berdasarkan data Israel, dari total 251 orang yang diculik dalam serangan Hamas pada Oktober 2023 di Israel selatan, sebanyak 49 orang masih ditahan di Gaza. Militer Israel menyebut 27 di antaranya telah meninggal dunia. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya