Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Israel Mulai Persiapan Serangan Darat Besar-besaran di Kota Gaza

Thalatie K Yani
21/8/2025 05:29
Israel Mulai Persiapan Serangan Darat Besar-besaran di Kota Gaza
Ilustrasi(Media Sosial X)

MILITER Israel mengumumkan telah memulai “tindakan awal” dari rencana serangan darat besar-besaran untuk merebut kendali penuh atas Kota Gaza. Saat ini, pasukan Israel sudah menguasai wilayah pinggiran kota.

Juru bicara militer mengatakan, dua brigade Israel telah beroperasi di kawasan Zeitoun dan Jabalia untuk mempersiapkan ofensif, yang telah disetujui Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dan akan dibahas di kabinet keamanan minggu ini. Sekitar 60.000 tentara cadangan dipanggil pada awal September untuk memperkuat operasi ini.

Hamas menuduh Israel menghambat kesepakatan gencatan senjata demi melanjutkan “perang brutal terhadap warga sipil tak bersalah,” lapor Reuters. Ratusan ribu warga Kota Gaza diperkirakan akan diperintahkan evakuasi ke tempat penampungan di selatan Gaza sebagai bagian dari persiapan Israel.

Kecaman Internasional dan Kekhawatiran Kemanusiaan

Langkah Israel menuai kecaman dari sekutu-sekutunya. Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan, rencana ini “hanya akan membawa bencana bagi kedua bangsa dan berisiko menjerumuskan seluruh kawasan ke siklus perang yang permanen.”

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan, perpindahan paksa dan eskalasi militer “berisiko memperburuk situasi yang sudah sangat kritis” bagi 2,1 juta penduduk Gaza.

Israel memutuskan untuk menaklukkan seluruh Jalur Gaza setelah pembicaraan tidak langsung dengan Hamas mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera gagal bulan lalu.

Dalam briefing televisi, juru bicara IDF Brigadir Jenderal Effie Defrin mengatakan Hamas kini “terluka dan lemah” setelah 22 bulan perang. “Kami akan memperdalam kerusakan pada Hamas di Kota Gaza, yang menjadi markas infrastruktur teror organisasi tersebut,” ujar Defrin. Ia menambahkan, operasi ini juga akan menargetkan jaringan bawah tanah dan mengurangi ketergantungan warga Gaza pada Hamas.

Namun, Defrin menegaskan IDF “tidak menunggu” untuk memulai operasi. “Tindakan awal sudah dimulai, dan pasukan IDF sudah menguasai pinggiran Gaza City.”

Operasi di Lapangan

Di kawasan Zeitoun, dua brigade berhasil menemukan terowongan bawah tanah yang menyimpan senjata, sementara brigade ketiga beroperasi di Jabalia. Untuk “meminimalkan risiko bagi warga sipil,” penduduk Kota Gaza akan diperingatkan untuk mengungsi.

Mahmoud Bassal, juru bicara Badan Pertahanan Sipil Hamas, menyebut situasi di Zeitoun dan Sabra “sangat berbahaya dan tidak tertahankan.” Pada Rabu, serangan Israel menewaskan 25 orang di seluruh Gaza, termasuk tiga anak beserta orang tua mereka di kamp pengungsi Shati, barat Gaza City.

IDF juga berupaya keras untuk melindungi 50 sandera yang masih ditahan Hamas, 20 di antaranya diyakini masih hidup. Keluarga sandera khawatir serangan darat dapat membahayakan keselamatan mereka.

ICRC menegaskan, “Setelah berbulan-bulan permusuhan dan perpindahan paksa, rakyat Gaza benar-benar kelelahan. Mereka butuh bantuan, bukan tekanan lebih lanjut. Operasi militer yang lebih intens hanya akan memperdalam penderitaan, memisahkan lebih banyak keluarga, dan meningkatkan risiko krisis kemanusiaan yang tak terpulihkan. Keselamatan sandera juga terancam.” Organisasi ini menyerukan gencatan senjata segera dan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.

Perundingan Gencatan Senjata

Qatar dan Mesir tengah memediasi gencatan senjata, dengan proposal baru untuk 60 hari dan pembebasan sekitar setengah sandera, yang diklaim Hamas diterima pada Senin. Israel belum memberikan jawaban resmi, namun menegaskan hanya akan menerima kesepakatan komprehensif dengan pembebasan semua sandera. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya