Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Profil Singkat Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Tewas di Teheran Iran

Reynaldi Andrian Pamungkas
31/7/2024 15:56
Profil Singkat Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Tewas di Teheran Iran
Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan Islam Palestina Hamas yang berbasis di Doha, berbicara kepada pers setelah pertemuan dengan ment(AFP)

PEMIMPIN Hamas, Ismail Haniyeh dinyatakan tewas di Teheran, Iran pada Rabu (31/7) dini hari. Peristiwa itupun menyebar melalui media di Iran hingga ke seluruh dunia.

Ismail Haniyeh bersama pengawalnya tewas diserang oleh pihak yang belum diketahui. Peristiwa ini dikabarkan oleh Garda Revolusi Iran (IRGC).

Keberadaan Ismail Haniyeh di Teheran ini guna menghadiri sumpah presiden Iran yang baru pada Selasa (30/7) kemarin. Namun keesokan harinya nasib nahas menimpanya.

Baca juga : Temui Presiden Iran, Hamas Sampaikan Perkembangan Terkini Palestina

Saat kejadian, ia dan pengawalnya diserang di kediamannya di Teheran. Bahkan sebelum Ismail Haniyeh diserang, ia sempat bertemu dengan mantan presiden Iran, Ali Khamenei dan Masoud Pezeshkian.

Bahkan dalam pertemuannya Ismail Haniyeh juga bertemu dengan kelompok-kelompok militan yang didukung oleh Iran. Pertemuan tersebut dilakukan sebelum dirinya disumpah menjadi presiden. Lalu siapakah Ismail Haniyeh ini? Berikut profil singkatnya.

Profil Singkat Ismail Haniyeh

Ismail Haniyeh yang memiliki nama lengkap Ismail Abdul Salam Ahmad Haniyyah ini merupakan pimpinan politik senior Hamas. Selain itu ia juga adalah mantan Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina.

Baca juga : Ismail Haniyeh: Dari Akitivis Mahasiswa Jadi Anak Didik Pendiri Hamas

Ismail Haniyeh lahir disebuah kamp pengungsian di Al-Shati, Jalur Gaza pada 29 Januari 1962. Selama menjabat, ia dikenal dengan sosok pemimpin Hamas yang dekat dengan pemimpin spiritualnya yaitu Sheikh Ahmad Yassin yang dibunuh oleh Israel.

Awal mulanya ia terlibat dengan Hamas saat Ismail Haniyeh mulai belajar di Universitas Islam Gaza. Di Universitas tersebut ia mengambil jurusan sastra Arab.

Pada tahun 1987, Ismail Haniyeh pun lulus dari Universitas Islam Gaza dengan gelar sarjana. Lalu pada tahun 1997 ia ditunjuk sebagai Kepala Kantor Hamas.

Baca juga : Pernyataan Lengkap Hamas Soal Serangan yang Menewaskan Ismail Haniyeh 

Di bawah kepemimpinannya, dari tahun tersebut organisasinya semakin berkembang. Bahkan pada tahun 2006 Ismail Haniyeh menang dalam pemilihan legislatif Palestina.

Tak hanya itu, dalam kiprahnya juga ia pernah menjadi perdana menteri. Namun pada Juni 2007, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghentikan jabatan Ismail Haniyeh di Hamas karena adanya konflik Fatah-Hamas.

Tetapi Ismail Haniyeh menghiraukan keputusan dari Mahmoud Abbas dan tetap menjalankan otoritasnya sebagai perdana menteri di Jalur Gaza. 

Baca juga : Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas dalam Serangan di Teheran

Lalu sembilan tahun kemudian pada tahun 2017, Ismail Haniyeh menggantikan posisi Khaled Mashal sebagai Kepala Biro Politik Hamas.

Selamaa kiprahnya, Ismail Haniyeh menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina yang ketiga dari Maret 2006 sampai Juni 2014.

Lalu pada Juni 2014 hingga Februari 2017 Ismail Haniyeh menjabat sebagai Kepala Hamas di Jalur Gaza.

Selanjutnya, jabatan terakhir Ismail Haniyeh sebagai Ketua Biro Politik Hamas dimulai pada Mei 2017 hingga Juli 2024.

Ismail Haniyeh meninggal dunia diusia ke-62 tahun. Ia memiliki 13 anak yang tiga diantaranya sudah meninggal dunia.

Saat ini masa jabatannya di Biro Politik Hamas diteruskan oleh Saleh al-Arouri, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Biro Politik Hamas. (Z-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya