Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Presiden Iran Terluka dalam Serangan Israel, Diduga Jadi Target Utama

Thalatie K Yani
14/7/2025 07:28
Presiden Iran Terluka dalam Serangan Israel, Diduga Jadi Target Utama
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.(Media Sosial X)

PRESIDEN Iran, Masoud Pezeshkian, dilaporkan mengalami luka ringan saat menghadiri pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran di sebuah fasilitas bawah tanah rahasia di Teheran. Fasilitas yang menjadi sasaran serangan udara Israel pada 16 Juni lalu.

Menurut laporan kantor berita Fars, enam bom diarahkan ke jalur masuk dan keluar fasilitas tersebut, serta sistem ventilasinya, dalam serangan yang diklaim sangat terencana. Pezeshkian disebut mengalami cedera di kaki saat berusaha melarikan diri melalui jalur darurat bersama sejumlah pejabat lainnya.

Laporan ini belum dapat diverifikasi secara independen dan hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel. 

Serangan Terkoordinasi dan Informasi Intelijen yang Mengejutkan

Rekaman yang beredar di media sosial selama 12 hari konflik memperlihatkan sejumlah serangan udara yang menghantam wilayah pegunungan di barat laut Teheran. Kini terungkap pada hari keempat perang, sasaran utama adalah fasilitas bawah tanah tempat para pemimpin senior Iran, termasuk Presiden Pezeshkian, berkumpul.

Fars menyebut seluruh pintu masuk dan keluar fasilitas tertutup total akibat ledakan. Listrik padam, sistem ventilasi rusak, dan komunikasi terputus. Namun, Pezeshkian dilaporkan berhasil dievakuasi dengan selamat.

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi merupakan badan pengambil keputusan strategis tertinggi di Iran, setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Pekan lalu, Pezeshkian secara terbuka menuduh Israel berupaya membunuhnya—klaim yang dibantah Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, yang menegaskan pergantian rezim bukanlah tujuan utama serangan militer tersebut.

Kehilangan Komando dan Target yang Nyaris Terlacak

Di hari-hari awal serangan, sejumlah komandan tinggi Garda Revolusi dan militer Iran dilaporkan tewas. Para pemimpin Iran mengakui mereka benar-benar lengah, dan mengalami kelumpuhan pengambilan keputusan setidaknya selama 24 jam pertama.

Israel juga sempat mengincar Ayatollah Khamenei. Namun gagal melacaknya setelah ia dipindahkan ke lokasi rahasia yang hampir sepenuhnya terisolasi dari dunia luar.

Hingga kini, masih menjadi tanda tanya besar bagaimana Israel berhasil memperoleh intelijen sedetail itu—baik mengenai lokasi para pejabat tertinggi Iran maupun fasilitas rahasia mereka.

Serangan Gabungan AS dan Israel terhadap Situs Nuklir

Serangan udara Israel pada 13 Juni menargetkan sejumlah lokasi militer dan nuklir dengan alasan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Iran membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa program pengayaan uraniumnya hanya untuk tujuan damai.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan udara ke wilayah Israel.

Kurang dari sepekan kemudian, pada 22 Juni, militer Amerika Serikat ikut melancarkan serangan rudal dan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Presiden AS Donald Trump mengklaim serangan itu telah "menghancurkan total" situs-situs tersebut—meski lembaga intelijen AS sendiri menyampaikan analisis yang lebih hati-hati. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik