Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
ISMAIL Haniyeh, salah satu pemimpin Hamas paling senior, menjadi target pembunuhan atau serangan saat tengah berada di Iran. Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan Hamas, Rabu (31/7), mengonfirmasi Haniyeh terbunuh dalam insiden itu, seperti dilansir The New York Times.
Haniyeh adalah salah satu pemimpin paling senior Hamas selama dua dekade terakhir, yang dalam beberapa tahun terakhir menjalankan operasi politik kelompok perlawanan tersebut dari pengasingan di Qatar.
Dilaporkan, pada Selasa (30/7), Haniyeh berada di Iran bersama anggota senior lain dari 'poros perlawanan' Iran — yang meliputi Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman — untuk menghadiri pelantikan presiden Iran yang baru terpilih.
Baca juga : Pernyataan Lengkap Hamas Soal Serangan yang Menewaskan Ismail Haniyeh
Ibrahim Madhoun, seorang analis yang dekat dengan Hamas, mengatakan tewasnya Haniyeh merupakan ‘pukulan telak’ bagi kelompok tersebut, tetapi ia mengatakan kematiannya tidak akan sampai menghancurkan atau meruntuhkan Hamas.
Hamas pernah menghadapi situasi serupa sebelumnya dengan kematian Ahmed Yassin dan Abdel Aziz Rantisi, katanya, menyebutkan para pemimpin Hamas yang dibunuh oleh Israel.
Pembunuhan pemimpin politik Hamas tersebut, katanya, menggambarkan bahwa tidak ada garis merah dalam perang antara Israel dan Hamas.
Baca juga : Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas dalam Serangan di Teheran
Ismail Haniyeh, pemimpin kantor politik Hamas, tewas dalam serangan Israel di Teheran, kata Hamas dalam sebuah unggahan di akun Telegram resminya.
Garda Revolusi Iran mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa Haniyehtewas di Teheran, saat ia menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Pernyataan itu mengatakan bahwa ia dan seorang penjaga keamanan Iran menjadi target serangan di tempat tinggal mereka dan rincian lebih lanjut akan diumumkan.
Sementara itu, Militer Israel mengatakan tidak mengeluarkan perintah darurat baru untuk publik Israel, sebuah tanda bahwa pejabat ‘Negeri Zionis’ tidak memperkirakan akan terjadi pembalasan langsung atau segera.
"Kami lebih suka menyelesaikan permusuhan tanpa perang yang lebih luas," kata Daniel Hagari, juru bicara militer Israel. Namun ia menambahkan bahwa militer Israel “sepenuhnya siap untuk skenario apa pun." (B-3)
Pemerintahan Donald Trump merilis ratusan ribu dokumen terkait pembunuhan Martin Luther King Jr. demi transparansi sejarah.
Berikut sejumlah fakta dari hasil penyidikan dan keterangan polisi.terkait pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan muda berinisial APSD, 22, di Cisauk, Kabupaten Tangerang,
Peristiwa ini bermula pada pukul 23.40 WIB saat tim opsnal mendapat laporan adanya korban yang ditemukan dalam kondisi tergeletak dan penuh darah di trotoar
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Korban lebih dulu memukul dan menendang hingga pelaku terjatuh, namun saat itu pelaku sudah menggenggam pisau.
PENYEBAB tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, 39, dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
Kedutaan Besar Israel mengkritik langkah Kanada untuk mengakui negara Palestina pada September mendatang.
Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas mengatakan tujuh warga Gaza meninggal dunia akibat malnutrisi.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved