Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
AMERIKA Serikat melalui Gedung Putih tidak mau mengintervensi pembubaran kabinet perang Israel. Menurut pemerintah AS, keputusan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu untuk membubarkan Kabinet Perangnya sebagai urusan internal.
Pemerintah Amerika Serikat juga mengatakan bahwa Netanyahu tidak punya banyak pilihan.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan keputusan itu ada di tangan Netanyahu, dan Kabinet tersebut adalah sebuah "langkah domestik" untuk memberikan nasihat yang lebih baik kepada Netanyahu, serta memberinya nasihat mengenai perang di Gaza.
Baca juga : Gedung Putih Tolak Usulan Sanksi terhadap Pejabat ICC
“Kami mengatakan pada saat itu bahwa kami yakin ini adalah langkah yang bermanfaat, dan kami masih berpegang pada hal itu. Namun dengan keputusan Menteri (Benny) Gantz untuk mundur, saya tidak yakin Perdana Menteri Netanyahu akan mempunyai banyak pilihan lain," kata Kirby pada konferensi pers.
Pernyataan Kirby itu mengacu pada kepergian Gantz dari kabinet tersebut pada minggu lalu.
Tel Aviv pada Senin mengumumkan Netanyahu telah membubarkan Kabinet Perang yang dibentuk pada 11 Oktober 2023, hanya beberapa hari setelah Israel pada 7 Oktober mulai melancarkan perang di Gaza.
Baca juga : Gedung Putih Berupaya Mengeluarkan Dokter AS yang Terperangkap di Gaza
Menurut lembaga penyiaran publik KAN, setelah Gantz pergi, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir telah mengajukan permintaan kuat untuk bergabung dengan Kabinet Perang Israel.
Ada laporan bahwa Netanyahu membubarkan kabinet tersebut sebagai tanggapan terhadap pengunduran diri Gantz.
Langkah itu dilakukan setelah pemimpin oposisi Gantz mundur dari pemerintahan darurat pada awal Juni, menyusul ketidaksepakatan mengenai strategi pasca perang di Jalur Gaza.
Anggota awal dari kabinet tersebut termasuk Netanyahu, Gantz, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Ron Dermer, Gadi Eizenkot, dan pemimpin partai Shas, Aryeh Deri. (Z-8)
PERANG Iran-Israel memasuki hari keenam pada Rabu (18/6), menandai salah satu konfrontasi paling intens dalam sejarah hubungan kedua negara.
Tanpa dukungan langsung dari Washington, kemampuan Israel untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran akan terbatas.
Ekonom senior asal Amerika Serikat Arthur Betz Laffer mengungkapkan kebijakan tarif dagang yang dikeluarkan oleh Donald Trump merupakan ajakan tersirat untuk melakukan negosiasi.
AMERIKA Serikat mengerahkan lebih banyak jet tempur ke Timur Tengah di tengah meningkatnya konflik antara Israel dan Iran. Fox News melaporkan itu pada Selasa (17/6).
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan semua pihak untuk menahan diri dari tindakan dan retorika yang bisa memperburuk ketegangan antara Israel dan Iran.
Ratusan WNI tersebut merupakan peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.
Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
PENGAMAT Komunikasi Politik Frans Immanuel Saragih menilai perang Iran-Israel dalam eskalasi yang cukup besar beberapa hari terakhir tidak bisa dilihat secara kasat mata.
PADA Januari 2024, Pakistan dan Iran sempat terlibat dalam ketegangan militer singkat setelah kedua negara saling meluncurkan rudal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved