Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara terbuka memperingatkan Israel untuk pertama kalinya, akan berhenti memasok senjata jika pasukan Israel melakukan invasi besar-besaran ke Rafah.
“Saya tegaskan bahwa jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata yang pernah digunakan dalam sejarah untuk menangani Rafah, untuk menangani kota-kota, menangani masalah tersebut,” kata Biden dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Pernyataan Biden mewakili tuntutan publiknya yang paling kuat hingga saat ini dalam upayanya untuk mencegah serangan Israel di Rafah, sekaligus menggarisbawahi perselisihan yang semakin besar antara AS dan sekutu terkuatnya di Timur Tengah itu.
Baca juga : Joe Biden Desak Benjamin Netanyahu Batalkan Rencana Pembantaian di Rafah
Biden mengakui senjata AS telah digunakan oleh Israel untuk membunuh warga sipil di Gaza, tempat Israel melancarkan serangan selama tujuh bulan yang bertujuan untuk memusnahkan Hamas.
Invasi Israel sejauh ini telah menewaskan 34.789 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
“Warga sipil telah terbunuh di Gaza sebagai akibat dari bom-bom tersebut dan cara-cara lain yang mereka lakukan untuk menyerang pusat-pusat pemukiman,” katanya ketika ditanya tentang bom seberat 2.000 pon yang dikirim ke Israel.
Baca juga : Joe Biden Berada di Posisi Sangat Sulit Hentikan Eskalasi Timur Tengah
Pekan ini, Israel telah menyerang Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi, namun Biden mengatakan dia tidak menganggap serangan Israel sebagai invasi skala penuh karena serangan tersebut tidak menyerang pusat populasi warga Palestina.
Seorang pejabat senior AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa Washington telah meninjau dengan cermat pengiriman senjata yang mungkin digunakan di Rafah dan sebagai hasilnya menghentikan pengiriman yang terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon (226 kg) pekan lalu.
Wawancara tersebut dirilis beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin III secara terbuka mengakui keputusan Biden pekan lalu untuk menunda pengiriman ribuan bom berat karena kekhawatirannya terhadap serangan Rafah, di mana Washington menentang invasi besar-besaran Israel tanpa perlindungan sipil.
Baca juga : AS Kembali Ingatkan Israel untuk tidak Menginvasi Rafah
Invasi Israel di Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.
Peristiwa ini menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 250 lainnya diculik, 133 di antaranya diyakini masih ditahan di Gaza, menurut penghitungan Israel.
Biden mengatakan AS akan terus memberikan senjata pertahanan kepada Israel, termasuk sistem pertahanan udara Iron Dome.
“Kami akan terus memastikan Israel aman dalam hal Iron Dome dan kemampuan mereka menanggapi serangan yang terjadi di Timur Tengah baru-baru ini,” katanya
“Tapi itu salah. Kami tidak akan melakukannya, kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri,” pungkasnya. (Arabnews/Z-3)
Rusia telah membuat negara-negara Barat khawtir dengan mengerahkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina dalam dua bulan terakhir.
Presiden AS itu kemudian menonton laga semifinal Piala Dunia 2022 itu bersama Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch dan beberapa pemimpin negara lain yang tengah berada di Washington.
"Dia idola terbesar kami, pesepak bola terhebat sepanjang masa. Saya selalu berharap bisa berfoto bersamanya suatu hari nanti,"
Ratusan ribu rakyat Amerika meninggal dunia dan sampai saat ini belum ada rencana untuk mempersiapkan soal perawatan kesehatan.
Biden diperkirakan mengantongi 306 suara elektoral dengan kemenangan di Georgia dan Trump 232
Pembenahan infrastruktur untuk mencegah Jakarta tenggelam mulai terlihat sejak banjir rob pada 2007.
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved