Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Hamas Bantah Ada Kemajuan Signifikan Negosiasi dengan Israel

Cahya Mulyana
09/4/2024 05:19
Hamas Bantah Ada Kemajuan Signifikan Negosiasi dengan Israel
Warga Palestina berjalan di antara reruntuhan bangunan di Gaza City yang hancur akibat gempuran Israel.(AFP)

KABAR kemajuan signifikan perundingan gencatan senjata di Kairo, Mesir, antara Hamas dengan Israel diungkap media pemerintah Mesir. Namun, pejabat Hamas membantah klaim tersebut.

Seorang pejabat Hamas mengatakan tidak ada kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan di Kairo, Mesir, mengenai gencatan senjata dalam perang di Jalur Gaza. Hamas, sejauh ini, masih mempelajari proposal terbaru yang dibuat Israel.

Rancangan itu akan menghasilkan gencatan senjata enam minggu dan pembebasan sandera perempuan dan anak-anak Israel dengan imbalan 900 tahanan Palestina.

Baca juga : WHO: Butuh Waktu Lama untuk Fungsikan Rumah Sakit Gaza Kembali

Tahap pertama dari proposal tersebut juga akan mencakup kembalinya warga sipil Palestina yang mengungsi ke utara Jalur Gaza. Ditambah lagi izin masuk 400 hingga 500 truk bantuan makanan setiap hari ke wilayah Gaza.

Berita ini muncul setelah Gedung Putih mengatakan para perunding telah mengajukan proposal kepada Hamas dalam pembicaraan di Kairo.

Bagian pertama dari kesepakatan berupa pembebasan 42 sandera perempuan, anak-anak, dan lansia akan dibalas dengan pembebasan 800 hingga 900 tahanan Palestina. Sebanyak 100 di antaranya menjalani hukuman seumur hidup atau jangka panjang di penjara Israel, menurut sumber Hamas.

Baca juga : Ribuan Warga Israel Kecam Netanyahu karena Gagal di Gaza

Tahap kedua mencakup pembebasan seluruh tahanan Israel, termasuk tentara dan perwira, dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang akan disepakati dalam beberapa hari mendatang, tambah sumber itu.

Fase ini termasuk pencabutan pos pemeriksaan militer Israel yang terletak di jalan pantai Al-Rashid di sebelah barat Jalur Gaza dan jalan Salah al-Din di sebelah timur.

Usulan tersebut juga akan menjaga jarak pasukan Israel tidak kurang dari 500 meter dari kedua jalan tersebut tanpa gangguan atau inspeksi apa pun terhadap pengungsi dan memelihara drone untuk memantau lalu lintas orang-orang bersenjata di kedua jalan tersebut.

Baca juga : 6 Bulan Perang Israel-Hamas, Perdamaian di Jalur Gaza Kian Sulit Tercapai

Bagian ketiga dari kesepakatan itu akan mencakup gencatan senjata permanen dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza, kata sumber Hamas.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan tanggal pasti untuk menginvasi Rafah, daerah kantong tersebut merupakan tempat perlindungan terakhir bagi pengungsi Palestina.

Kebengisan pasukan Israel telah merenggut nyawa 33.207 warga Gaza dan melukai 75.933 lainnya sejak invasi dimulai atau 7 Oktober. Sekitar 1.170 orang Israel tewas dan 250 orang disandera, menurut data Israel, dan 132 lainnya masih hilang. (France24/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya