Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jerman Kucurkan Bantuan Pendanaan Baru untuk Ukraina

Cahya Mulyana
20/3/2024 06:20
Jerman Kucurkan Bantuan Pendanaan Baru untuk Ukraina
Jerman mengumumkan pencairan bantuan sebesar US$542 miliar untuk Ukraina. Namun belum berencana mengirimkan pasukan seperti Prancis.(AFP)

MENTERI Pertahanan Jerman Boris Pistorius pada hari Selasa mengumumkan paket bantuan US$542 miliar dan 10 ribu amunisi untuk Ukraina

“Kami sekali lagi mengumpulkan paket bantuan senilai hampir setengah miliar euro,” kata Pistorius kepada wartawan di sela-sela pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, Selasa (19/3).

Namun Jerman belum merencanakan pengiriman pasukan ke Ukraina seperti Prancis. Presiden Prancis Emmanuel Macron pada akhir Februari menyatakan akan mengirimkan pasukan ke Ukraina. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pierre Schill menyatakan siap mengikuti titah Macron tersebut.

Baca juga : Emmanuel Macron: Operasi Darat Barat di Ukraina Mungkin Diperlukan 'Pada Suatu Saat'

"Tentara Prancis siap. Bagaimana pun situasi internasional berkembang, masyarakat Prancis dapat yakin bahwa tentara mereka siap untuk merespons," tulis Schill dalam artikel opini di harian Prancis Le Monde, Selasa (19/3).

Schill mengatakan penampilan kemampuan militer Prancis akan membantu mencegah serangan terhadap Prancis. “Untuk melindungi diri dari serangan apa pun dan untuk mempertahankan kepentingannya, tentara Prancis bersiap menghadapi pertempuran terberat sekalipun,” pungkasnya.

Sementara itu Presiden Vladimir Putin meminta dinas keamanan Rusia (FSB) untuk mengidentifikasi dan menghukum serdadu pro-Ukraina. Kelompok yang disebut penghianat oleh Putin itu telah mengambil bagian dalam peningkatan jumlah serangan mematikan di wilayah perbatasan.

Baca juga : Zelensky Akan Menandatangani Pakta Keamanan dengan Jerman dan Prancis

"Mengenai para pengkhianat ini, kita tidak boleh melupakan siapa mereka, kita harus mengidentifikasi mereka berdasarkan nama. Kami akan menghukum mereka tanpa batas waktu, di mana pun mereka berada," kata Putin.

Dia juga menyebut orang-orang Rusia yang berperang melawan negara mereka sebagai sampah. Wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina harus mengevakuasi sembilan ribu anak di tengah serangan.

Tepatnya wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina mengalami peningkatan serangan. Serangan Kyiv di wilayah tersebut telah menewaskan 16 orang sejak pekan lalu.

Baca juga : UE Kucurkan Rp855 T untuk Ukraina

Penembakan meningkat menjelang pemilu yang bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan Presiden Vladimir Putin hingga 2030. “Kami sedang mengevakuasi sejumlah besar desa, dan sekarang kami berencana untuk mengevakuasi sekitar sembilan ribu anak-anak karena penembakan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Ukraina,” kata Gubernur wilayah tersebut Vyacheslav Gladkov pada pertemuan anggota partai yang berkuasa di Rusia, Selasa (19/3).

Namun dia mengaku bangga dengan warga di wilayahnya karena tidak menyerah pada situasi sulit dan lebih banyak orang yang datang ke TPS dibandingkan sebelumnya. Selain kabar evakuasi, Rusia juga menunjuk penjabat kepala angkatan laut setelah banyaknya serangan Ukraina terhadap armadanya.

Kepala Angkatan Laut Rusia yang baru secara resmi diperkenalkan Laksamana Alexander Moiseev pada Selasa (19/3), langsung ditunjuk sebagai penjabat kepala Angkatan Laut.

Baca juga : Macron Rayu Orban Supaya Terus Bantu Ukraina

Penunjukannya menyusul serangkaian serangan berkelanjutan yang dilakukan Ukraina terhadap Armada Laut Hitam Rusia, yang secara tradisional berbasis di Krimea, yang direbut Moskow dari Kyiv pada 2014.

Moiseev menggantikan Nikolai Yevmenov, kepala Angkatan Laut sebelumnya. Upacara pelantikannya dilakukan di pelabuhan Kronstadt dekat St Petersburg.

Ia bertugas di kapal selam nuklir selama lebih dari 29 tahun dan telah dianugerahi sebagai Pahlawan Rusia, penghargaan militer tertinggi negara tersebut.

Dia kemudian diangkat sebagai penjabat komandan dan kemudian menjadi komandan Armada Laut Hitam pada 2018 dan kemudian diangkat menjadi komandan Armada Utara pada 2019 sebelum mengambil perannya saat ini. (France24/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya